.webp)
Menurut Buya Syafii Maarif, kegiatan keagamaan tidak boleh disisipi kepentingan politik praktis. Sekali agama dimasuki politik pasti akan dipergunakan untuk kepentingan pragmatis. Bagi Buya, agama bukan untuk hal semacam itu.
"Kalau politiknya politik tinggi (tidak masalah). Tapi kalau politik tujuannya untuk kaitan pilkada, pemilu, cari pengikut, itu tidak benar," kata Buya di Gereja St Ignatius Kota Magelang, Rabu (25/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Gerindra yang juga Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyebut belum menemukan referensi yang tepat mengenai apakah hal tersebut benar atau tidak.
"Tapi dulu-dulu juga sering terjadi pertanyaan yang seperti itu. Sama seperti car free boleh nggak dipakai (bahas politik). Saya lihat di 2014 car free day juga dipakai," kata Sandi di Balai Kota, Rabu (25/4).
Pembelaan untuk Amien datang dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Menurut Fadli, hal itu sah-sah saja.
"Politik identitas itu sangat halal. Halal dan berlaku di mana-mana. Hampir semua pilkada ini menggunakan politik identitas," kata Fadli di DPR, Rabu (25/4).
Pembelaan juga datang dari internal PAN. Waketum PAN Taufik Kurniawan menilai sebaiknya setiap tokoh agama diberi kewenangan menyampaikan sesuatu.
"Menurut saya begini, tokoh masyarakat, tokoh agama, biarlah diberi kewenangan, dia memiliki ruang tersendiri untuk dia menyampaikan sesuatu kepada umatnya," ujar Waketum PAN Taufik Kurniawan di DPR, Rabu (25/4).
Sebelumnya, pernyataan tersebut disampaikan Amien saat mengisi pengajian di depan ustazah di Balai Kota DKI, Selasa (24/4) kemarin. Amien mengucapkan hal tersebut agar ibu-ibu punya andil dalam Pilpres 2019.
"Ini ustazah peduli negeri, pengajian-pengajian disisipi politik itu harus," kata Amien di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (24/4).
Tonton juga video tentang "Amien Ceramah Politik di Balai Kota, Ini Kata Sandi"
(rna/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
