Terjun Payung Wanita TNI-Polwan di Monas, 1 Orang Mendarat Darurat

Terjun Payung Wanita TNI-Polwan di Monas, 1 Orang Mendarat Darurat

Indra Komara - detikNews
Rabu, 25 Apr 2018 11:11 WIB
Aksi terjun payung dari prajurit wanita TNI-Polwan dalam apel di Monas. (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Apel Prajurit Wanita TNI-Polwan di Monas menyuguhkan beberapa atraksi, salah satunya aksi terjun payung wanita. Dari 29 wanita yang melakukan aksi terjun payung, ada satu penerjun yang melakukan pendaratan darurat karena tidak tepat sasaran di Monas.

"Kebetulan ada satu yang di luar (sasaran di Monas). Dia emergency, jadi dia kesangkut talinya itu, kemudinya tersangkut, jadi dia cari (lokasi) yang paling aman," kata Kapten Khusus Endang Dwi dari Akademi AU Yogyakarta di Monas, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Ada 29 penerjun yang ikut dalam acara ini yang berasal dari berbagai daerahAda 29 penerjun yang ikut dalam acara ini yang berasal dari berbagai daerah. (Indra Komara/detikcom)


Endang mengatakan prajurit wanita yang mendarat di luar Monas berasal dari TNI Angkatan Udara. Wanita Angkatan Udara itu mendarat di Lapangan Banteng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Mendarat) di Lapangan Banteng, tapi nggak apa-apa, itu biasa. Itu prosedur, dia harus cari yang paling safe. Kalau memaksakan ke sini (Monas) kan nggak bisa belok, jadi cari yang terdekat," ujarnya.

Kapten Khusus Endang Dwi dari Akademi AU YogyakartaKapten Khusus Endang Dwi dari Akademi AU Yogyakarta (Indra Komara/detikcom)

Endang menuturkan 29 prajurit wanita yang ikut terjun dalam apel ini berasal seluruh Indonesia. Polisi dan sipil terlibat dalam tim terjun payung.


"Sebanyak 29 penerjun dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara. Ada yang Kopassus, ada yang dari staf, ada yang Pontianak, terus ada juga dari sipil. Kita datangkan dari Manado hampir semua penerjun Indonesia ada di sini, termasuk polisi. Terus dari Jawa Barat ada, Kalimantan ada, Jakarta juga ada," bebernya.

Endang menambahkan, kendala yang terjadi jika penerjun payung tak mendarat tepat sasaran salah satunya adalah proses pelipatan parasut yang tidak tepat. Kondisi ini membuat tali kemudi terpental saat parasut dibuka. Dia mengatakan hal itu bisa diantisipasi apabila pelipatan parasutnya dilakukan secara sempurna.


"Bisa juga dari pelipatannya kurang jeli. Jadi, pada waktu dia opening itu, ada entakan, jadi talinya balik ke atas. Jadi istilahnya loncat, jadi kurang kenceng mungkin," paparnya.

Apel prajurit wanita TNI-Polwan ini dihadiri Presiden Joko Widodo. Hadir pula Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (idn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads