.webp)
Jokowi membuka peluang duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Bagi para orang dekat Jokowi, duet itu sangatlah mungkin jadi kenyataan. Apalagi Jokowi punya bagaining politik yang lebih baik untuk menentukan cawapresnya.
"Pak Jokowi kan menyatakan semua kemungkinan terbuka. Jadi Jokowi-Prabowo ya sangat mungkin," kata politikus PDIP yang dikenal dekat dengan Jokowi, Maruarar Sirait, kepada wartawan, Rabu (25/4/2018).
Menurut Maruarar semua kemungkinan terbuka dalam politik. Tren politik di tanah air selama ini begitu dinamis.
"Dulu Golkar, PPP, Hary Tanoe dukung Prabowo, sekarang berubah dukung Jokowi, itu kan bukti politik bisa berubah. Dulu Mega-Prabowo di 2009, kemudian 2014 jagonya Ibu Mega dan Prabowo berbeda, politik itu sangat dinamis," kata Maruarar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Amien Sebut Jokowi Down, Benarkah? |
Duet itu semakin bisa jadi nyata karena posisi politik Jokowi juga jauh lebih kuat hari ini. "Posisi politik Jokowi 2014 dan 2019, terutama setahun jelang pemilu jauh berbeda. Dukungan politik ke Jokowi lebih tinggi, parpol pendukung lebih banyak, dukungan parlemen juga makin kuat, " kata Maruarar.
"Jadi Jokowi akan leluasa menentukan dengan siapa dia berpasangan, dengan siapa berkoalisi. Siapa wapresnya kan tergantung diskusi dengan ketua umum partai tapi secara bargaining posisi politik kuat," kata Maruarar.
Tonton juga video tentang "Jokowi-Prabowo di Pilpres 2019, kenapa engga?":
