Fakta Mengejutkan Kasus Dukun Cabul di Sukabumi

Fakta Mengejutkan Kasus Dukun Cabul di Sukabumi

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 25 Apr 2018 07:33 WIB
Fakta Mengejutkan Kasus Dukun Cabul di Sukabumi
Dukun cabul di Sukabumi, Arifin Rismawan (Foto: dok. istimewa)
Jakarta - Arifin Rismawan (43) mendekam di balik jeruji besi Polsek Cibadak Sukabumi, Jawa Barat. Arifin diduga berbuat cabul kepada sejumlah perempuan. Kejahatannya ini dibungkus bumbu mistik: menjadi dukun.

Tindakan cabul Arifin terungkap lewat laporan warga. Massa dari sebuah ormas mendatangi indekosnya untuk menghentikan praktik cabulnya. Namun dia diamankan dari amuk massa hingga akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian.


Diketahui sudah ada 3 perempuan yang jadi korban, namun diduga masih ada korban-korban lainnya. Sejumlah fakta terkuak seiring pemeriksaan yang dilakukan kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menyita sejumlah barang bukti, selain pakaian pelaku dan korban polisi juga menjadikan celana dalam pelaku dan korban sebagai barang bukti. Arifin disangkakan melanggar pasal 289 dan pasal 294 KUHPidana dengan ancaman 5 sampai 7 tahun penjara.


Bagaimana dia bisa menjalankan kejahatannya? Apa motivasinya? Dan bagaimana istrinya bisa terlibat aksi kejahatan Arifin?

Berikut beberapa fakta mengejutkan kasus dukun cabul di Sukabumi ini.

1. Arifin Dukun Cabul Nyaris Diamuk Massa saat Ditangkap

Dukun cabul Sukabumi Arifin Rismawan (Foto: dok. istimewa)
Arifin ditangkap sejumlah orang dari salah satu ormas di Sukabumi pada Jumat (20/4) malam. Arifin hampir dikeroyok massa dari sebuah ormas saat proses penyergapan.

"Kami menerima informasi dari warga akan ada sweeping oleh ormas di Cibadak yang menargetkan penangkapan pelaku. Ormas itu datang membawa korban pencabulan oleh pelaku yang mengaku sebagai dukun," tutur Ketua RW 22 Kampung Kebon Randu, Budi Mulyadi, di kediamannya, Minggu (22/4/2018).

Arifin berdomisili di Ciaul, RT 02/08, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Dia lalu dibawa ke rumah Budi untuk diinterogasi. Menghindari amarah massa, Arifin dibawa ke Polsek Cibadak.

Selain AR, ormas itu turut membawa seorang wanita dewasa yang diduga korban pencabulan ke Mapolsek Cibadak. "Korban itu mengaku ada sekitar 20 wanita lainnya menjadi korban," ujar Budi.

2. Bermodus Buka Aura, Arifin Bermotif Salurkan Syahwat

Dukun cabul Sukabumi Arifin Rismawan (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Setelah Arifin ditangkap, polisi memeriksa korban-korban. Dari keterangan mereka, diketahui Arifin menjanjikan para korban dapat tampil memikat dengan cara buka aura. Dia juga janjikan korban punya karier lancar. Mayoritas korban Arifin ialah perempuan dewasa yang galau dan ingin mendapatkan keinginannya secara instan.

"Tersangka menjanjikan bisa membuka aura, terus urusan karier pekerjaan lancar, mengatasi masalah percintaan dan rumah tangga," kata Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman kepada detikcom via telepon, Minggu (22/4/2018).

Untuk mendapatkan hal tersebut, Arifin meminta sejumlah syarat yang harus dipatuhi para korban. Ritual itu dilakukan di indekosnya. Dalam kesempatan itu, aksi cabul Arifin dilakukan kepada para korban.

"Dia mengerjai korbannya di sebuah rumah kontrakan di wilayah Cibadak. Korban ngakunya diminta untuk telanjang. Kita masih belum mendapat keterangan apakah ada perbuatan hubungan badan oleh pelaku atau tidak. Sejauh ini pengakuan korban hanya dipegangi bagian sensitifnya," tutur Suhardiman.

Polisi menyebut motif Arifin membuka praktiknya untuk menyalurkan syahwat. Motif lainnya ialah karena faktor ekonomi.

"Motifnya syahwat, bila korban cantik akan jadi korban pelecehan seksual selain itu ada juga motif ekonomi karena si pelaku ini hanya mengandalkan istrinya yang bekerja sebagai buruh garmen," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi Senin (23/4/2018).

"Dari setiap ritual itu dia mendapat imbalan Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu," ucap Nasriadi.

3. Pindah-pindah Indekos, Dukun Cabul sudah Beraksi Setahun

Indekos sang dukun cabul di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Arifin diketahui sudah setahun buka praktik di Sukabumi. Dukun gondrong itu berpindah-pindah indekos yang juga dipakai tempat ritual.

"Tersangka sudah setahun melakukan praktik perdukunan. Dia melakukannya dengan cara berpindah-pindah dari satu kosan ke kosan lain," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolsek Cibadak, Senin (23/4/2018).

Arifin dan istrinya, YT, baru dua minggu menghuni indekos yang bangunannya bercat kuning. Rumah permanen satu lantai itu berada sekitar 250 meter dari pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan, Cibadak, Sukabumi.

Arifin memang sering bergeser tempat untuk menghindari kecurigaan warga. Di indekos kuning ini Arifin mengaku mencabuli dua wanita berparas cantik. Lokasi lainnya tercatat satu korban. Belum termasuk sejumlah korban dicabuli sang dukun di tempat indekos yang letaknya tersebar.

"Dia sering berpindah-pindah tempat untuk menghindari kecurigaan warga," ucap Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman.

4. Incar Perempuan Cantik, Dukun Cabul Merapal Mantra

Dukun cabul Sukabumi Arifin Rismawan ditahan di Polsek Cibadak (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sebagai dukun, Arifin memilih-milih 'pasien'. Pria pengangguran ini mengincar perempuan berparas cantik untuk diperdaya dan dicabuli. Sementara perempuan yang dianggap tak menarik perhatian dijadikan muridnya.

"Sejauh ini baru tiga korban yang berani melaporkan perbuatan bejat pelaku. Semua korban sengaja dipilih pelaku yang cantik-cantik. Apabila sudah dapat korban dan cantik, dia akan melakukan segala bujuk rayu hingga paksaan agar korban bisa dicabuli," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi didampingi Kapolsek Cibadak Kompol Suhardiman kepada awak media di Mapolsek Cibadak, Senin (23/4/2018).

Arifin yang merupakan pengangguran ini meminta bantuan istrinya, YT, untuk mencari korban. Perempuan yang jadi incarannya ialah yang bermasalah dalam hubungan asmara atau percintaan. Dia membujuk para korban untuk mengikuti permintaannya.

Jika tak menurut, Arifin mengancam tak memberikan keinginan korban misalnya untuk dibuka auranya agar punya penampilan memikat. Kepada polisi, sang dukun cabul ini biasa menggelar ritual sekitar pukul 24.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB dinihari.

"Kepada korban dia meminta untuk membuka pakaian hingga telanjang. Setelah itu dia membaca mantra-mantra yang katanya untuk membuka aura. Bila korban tidak nurut, pelaku mengancam auranya akan tertutup," tutur Nasriadi.

Meski sudah ditahan polisi, Arifin tetap 'keukeuh' atas kemampuan gaibnya. Dia sempat mencontohkan mantra yang dibacanya saat mencabuli korbannya.

"Tangtatengte madeleu deleu. Deleu kasuma deleu kubulu panon, katalimang tap kali pati angan-angan mangka welas asih ka badan awaking, aing!" tutur Arifin berbahasa Sunda di hadapan Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi dan awak media di Mapolsek Cibadak, Senin (23/4/2018).

Dia menyebut kalimat yang dibacakannya itu sebagai jampi welas asih. Menurutnya, siapa pun yang mengucapkan mantra tersebut dapat dicintai banyak orang. Arifin mengaku memperoleh jampi pemikat itu dari salah satu gurunya bernama Pak Toha asal Sulawsi.

5. Istri yang Bantu Dukun Cabul juga Sekaligus Korban

Dukun cabul Sukabumi Arifin Rismawan (Foto: dok. istimewa)
Di awal penyelidikan kasus, istri Arifin yang berinisial YT diperiksa karena diduga turut membantu aksi kejahatan suaminya. Namun, seiring pemeriksaan yang dilakukan, diketahui YT juga merupakan korban praktik perdukunan Arifin.

Sebelum jadi istri Arifin, YT gelisah karena tak kunjung bekerja. YT yang kenal Arifin setahun lalu ini kemudian meminta bantuan Arifin hingga akhirnya jatuh hati.

"YT dulunya korban si Arifin ini. Dia meminta agar dimudahkan mendapat pekerjaan. Saat itu harapan YT ini terkabul dan dia bisa bekerja. Mungkin karena terkena sugesti atau apa akhirnya dia dinikahi," kata Kapolsek Cibadak Suhardiman kepada detikcom di Mapolsek Cibadak, Selasa (24/4/2018).

Setelah menjadi istri, YT yang berasal dari Garut ini kemudian mencari 'pasien' untuk Arifin. Dia mencari perempuan yang punya persoalan asmara hingga pekerjaan.

"Dia menceritakan 'kesaktian' suaminya ke teman-teman kerja. Modusnya seperti itu. Status YT masih saksi, karena dia juga diperdayai oleh pelaku," ucap Suhardiman.

Namun, YT akhirnya ikut buka suara atas penangkapan Arifin. YT mengaku bersyukur Arifin ditangkap polisi. YT yang sudah setahun dinikahi Arifin itu mengaku sudah lama merasa terhipnotis pelaku yang dinilainya punya kharisma.

detikcom menemui YT saat istirahat kerja di kosan tempatnya tinggal, Selasa (24/4/2018). Perempuan berambut pendek dan berkulit putih itu mau menceritakan kisah rumah tangganya dengan Arifin.

"Kenal dulu, saat itu saya ngobrol-ngobrol sedang mencari kerja. Dia nawarin katanya bisa membuat saya kerja, setelah itu tidak lama kemudian saya akhirnya keterima kerja di garmen," tutur YT, dia enggan menceritakan ada atau tidaknya ritual kala meminta bantuan Arifin.

YT mengaku tidak bisa membantah segala permintaan suaminya itu. Semua gajinya pun diserahkan kepada Arifin yang berstatus pengangguran.

YT yang memiliki anak hasil pernikahan dengan suaminya terdahulu juga dibatasi untuk berkomunikasi dengan anak dan keluarganya di Garut. Setiap akan mengirim uang, YT malah dimarahi oleh pelaku. Meski ingin melawan, namun YT merasa mulutnya terkunci.

"Saya takut, dia seperti punya kharisma. Pas diajak nikah dulu saya juga seperti bingung tau-tau nikah aja, setelah itu dia buat aturan mulai dari larangan berhubungan dengan keluarga dan anak. Saya tidak bisa membantah itu, kayak terpengaruh," ujarnya.
Halaman 2 dari 6
(jbr/nkn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads