Kepada para kiai dan ulama yang menyambutnya di Gontor, Zulkifli menyampaikan maksud kedatangannya adalah mohon doa dan nasihat dari para kiai dan ulama.
"Amanat jabatan ini sepenuhnya untuk manfaat bagi rakyat dan maslahat untuk umat. Karena itu, saya mohon doa dan nasihat dari beliau para kiai dan ulama," kata Zulkifli, Selasa (24/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, waktu beliau Imam Masjid New York Shamsi Ali akan mendirikan Pesantren Nusantara, saya langsung usulkan untuk mengadopsi sistem dan kurikulum di Gontor," ungkapnya.
Kehadiran Gontor, lanjut Zulkifli, menjadi penyejuk di tengah munculnya kesalahan persepsi terhadap Islam. Islam diidentikkan dengan bom bunuh diri, kekerasan, dan radikalisme.
"Kita perlu tokoh-tokoh Islam yang bisa berdialog dengan dunia luar, di sinilah pentingnya peran Gontor," kata Zulkifli.
Kiai Hasan Abdul Sahal menambahkan banyak orang alergi mendengar istilah 'syariat'. "Dikira syariat itu sama dengan ekstremisme, kekerasan, poligami, dan hal lain yang dianggap negatif," ungkapnya.
Padahal, tambah Kiai Hasan, syariat adalah keseluruhan cara hidup seorang muslim. "Orang lain heran melihat anak-anak kita mencium tangan orang tuanya dan orang tua menyayangi anaknya. Itulah syariat," kata Kiai Hasan.
Kiai Hasan menegaskan komitmen Gontor untuk berjuang di jalur pendidikan. Bagi Kiai Hasan, inilah jalur perjuangan memajukan Islam sebagai rahmatan lil'alamin.
"Semoga dengan pendidikan, Gontor bisa berkhidmat memberi manfaat buat umat," tutupnya. (ega/nwy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini