Ia mengatakan berjuang di negara ini sah-sah saja, termasuk berjuang ingin menjadi presiden asalkan konstitusional dan berjalan dengan demokratis.
"Mau ganti presiden, silakan, ada caranya, yaitu demokratis dan konstitusional. Jangan ngantem sana-sini. Kalau kiai dekat dengan pemerintah, (dibilang) kiai anjing, naudzubillah," kata Ma'ruf dalam acara pelantikan dan harlah ke-92 Nahdlatul Ulama di Kota Serang, Banten, Selasa (24/4/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MUI, menurutnya, juga sah-sah saja jika dekat dengan pemerintah. Lembaga ini memiliki dua moto, yaitu melayani dan mitra pemerintah. Garis inilah yang memang mengharuskan MUI melayani dan memberdayakan umat yang tidak lepas dari mitra pemerintah.
"Umat kita berdayakan, akidahnya kita perkuat, dan kita bermitra dengan pemerintah untuk kemaslahatan bangsa dan negara," katanya.
"Jangan mau ganti (presiden) maki-maki orang, nuduh orang, silakan 'jual' saja. 'Jual' saja kepada masyarakat. NU akan mengawal semua sistem mekanisme dalam membangun bangsa ini," tegasnya.
Tonton juga video tentang kesiapan para Nahdliyin melawan penghina Ma'ruf Amin:
(bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini