"Secara politik, much too late. Prabowo Subianto sudah terima mandat," kata Habiburokhman kepada detikcom, Selasa (24/4/2018).
Dia menilai ucapan Jokowi soal kemungkinan duet dengan Prabowo hanyalah perang urat saraf belaka. Kenyataannya, Prabowo adalah satu-satunya capres dengan elektabilitas yang mampu menyaingi Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Diungkapkannya, tawaran dari pihak Jokowi kepada pihak Prabowo agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi sudah disampaikan dua tahun lalu. Tujuannya adalah meredakan tekanan terhadap pemerintahan Jokowi dari pihak Gerindra.
"Tawaran cawapres Jokowi terhadap Pak Prabowo setahu saya sejak 2016, tapi lebih terkesan basa-basi politik demi mengurangi tekanan terhadap pemerintahan yang kesulitan menjalankan program-programnya," tutur Habiburokhman.
Prabowo menyatakan siap maju capres 2019 pada 11 April lalu. Maka kini sudah tak ada lagi kemungkinan Prabowo menjadi cawapres.
"Sekarang sudah sangat terlambat untuk skenario Jokowi-Prabowo. Pak Prabwo sudah menerima mandat untuk menjadi capres, dan kita semua tahu beliau orang yang teguh pada pendirian," ujarnya. (dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini