Pria yang akrab disapa Ijeck ini menuturkan wajar bila keadaan tersebut normal terjadi. Relawan dengan semangat tinggi terkadang lupa bahwa lokasi APK justru dilarang didirikan di titik tertentu.
"Wajarlah ya karena relawan inikan kadang semangatnya tinggi. Tapi begitu pun paslon kan tidak terlibat langsung di situ. Justru di sinilah hemat kami peran Panwas menyampaikan kepada masyarakat. Kita ingin politik yang santun, bukan politik yang suka mendzholimi orang," imbuh Ijeck dalam keterangannya, Minggu (22/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian selalu mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan masyarakat, supaya menjadi catatan pembangunan Sumut ke depan. Juga yang terpenting selalu menyampaikan visi misi Eramas supaya masyarakat makin yakin dengan kami," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, sejumlah lembaga telah melakukan survei terhadap paslon yang akan bertarung pada Pilgubsu 2018. Pertama, Median yang dalam surveinya pada 15-25 Januari 2018 menempatkan pasangan Eramas unggul 33,1 persen dibanding Djarot-Sihar (Djoss) yang hanya meraup 19,2 persen.
Survei kedua dari Indo Barometer yang melakukan kajian 4-10 Februari 2018. Dari survey itu menempatkan pasangan Djoss unggul 27,8 persen dibanding pasangan Eramas 27,4 persen.
Ketiga lembaga survey LSPP yang melakukan kajian pada 18-27 Februari 2018. Di survey itu, pasangan Eramas unggul mutlak di angka 42,7 persen berbanding 19,14 persen yang diraih pasangan Djoss.
Keempat dari survey CEPP FISIP USU. Dalam rilisnya, CEPP USU menyebut pasangan Eramas meraup 49,08 persen banding 30,31 persen yang diraih pasangan Djoss.
Hasil survey kelima datang dari Stratak Indonesia yang menempatkan pasangan Eramas unggul 36,91 persen berbanding 24,71 persen yang diraih pasangan Djoss.
Bahkan di survei terbaru yang dilakukan Politika Research Center (PRC), Senin (16/4/2018) lalu, Eramas diklaim unggul atas pasangan Djoss. Dimana Eramas mendapat dukungan publik 48,7 persen, sedangkan Djoss 38,3 persen.
Ijeck mengaku pihaknya tidak mau terlena dan berpuas diri dengan hasil survei yang sejauh ini lebih mengunggulkan pasangan Eramas. Dia menegaskan bahwa perjuangan belumlah selesai.
"Apapun itu kami tidak berhenti di situ (melihat hasil survei) dan tidak terus merasa puas. Kita akan terus berjuang sampai 27 Juni 2018 dan tetap memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa kami ingin membawa perubahan bagi Sumatera Utara," katanya.
Ijeck juga mengatakan, sampai kini sebagai paslon, Eramas tetap berjalan sebagaimana mestinya mengikuti regulasi dan tahapan pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut.
"Apa-apa yang dibolehkan KPU kami tetap on the track. Begitu pun apa-apa yang tidak dibolehkan, kami tidak kerjakan," tambahnya lagi. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini