Dilansir Reuters, polisi Kerajaan Arab Saudi secara resmi menyelidiki peristiwa penembakan drone di kompleks Istana yang ada di Riyadh, Sabtu (22/4. Penembakan itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Saksi mata yang berada di luar Istana mendengar suara tembakan tersebut. Beberapa waktu kemudian beredar video yang berisi suara tembakan, di mana dalam video itu disebutkan lokasi pengambilan diambil di sekitar kompleks istana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal setempat juga mengabarkan Raja Salman sampai dibawa ke dalam bunker khusus karena peristiwa ini. Isu kudeta ini dikaitkan dengan kebijakan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman yang berani melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pejabat pemerintahan.
Polisi Saudi menepis isu itu. Mereka menyatakan bahwa suara tembakan di kompleks istana itu berasal dari upaya penjaga istana untuk menghalau drone yang melintas. Drone itu disebutkan berukuran mini dan digunakan untuk kepentingan rekreasi.
"Investigasi mengenai peristiwa tersebut sedang berjalan," ujar kepolisian Arab Saudi.
Polisi Saudi juga menyatakan Raja Salman sedang tidak berada di dalam kompleks istana saat terjadi penembakan ke Drone. (fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini