"Ya kami mohon maaf dari penyelenggara, syutingnya tak bisa ini, kita memerlukan waktu dan mohon maaf apabila mengganggu kemarin dan minggu lalu," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (22/4/2018).
Setyo menjelaskan, penutupan kawasan Thamrin untuk keperluan syuting itu agar suasana film tampak seperti kejadian nyata pada peristiwa teror Kamis 14 Januari 2016 lalu. Polisi dan pihak penyelenggara meminta maaf atas penutupan jalan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sabtu (21/4) siang jalanan kawasan Thamrin macet. Kemacetan parah itu diceritakan salah seorang pengguna jalan bernama Tommy Prabowo kepada detikcom. Tommy, yang hendak menuju Thamrin City, harus berputar-putar di jalan Jakarta karena terjebak macet.
"Saya lewat Kuningan, saya dari Epicentrum Kuningan lewat Jl Guntur, kemudian saya mau belok ke Tanah Abang stuck, akhirnya saya lewat City Walk balik lagi ke HI. Berangkat jam 12.00 WIB baru sampai jam 13.45 WIB," tutur Tommy.
Tommy menegaskan kemacetan itu disebabkan syuting film 'Bom Thamrin'. Syuting film itu menyebabkan jalur di sekitar lokasi kejadian Bom Thamrin ditutup. Tujuan Tommy ke Thamrin City untuk nge-gym.
"Ada syuting, efeknya sampai demikian parah dari arah Thamrin City. (Saya berpergian ke Thamrin City) dari jam 12 siang sampai jam 2 siang. Hampir 2 jam," ucapnya. (idn/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini