Dalam rangkaian pembuatan bukunya tentang keindahan alam, budaya dan wanita Indonesia yang berkontribusi untuk daerahnya, Anita Ratnasari Tanjung keliling ke pedalaman Indonesia. Dalam perjalanan itu ia juga melakukan penyuluhan pendidikan, kesehatan, pembangunan sekolah dan meningkatkan pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia.
Pada Rabu (18/4/2017), Anita Tanjung bersama tim mendatangi Wamena, Papua. Anita menemui sejumlah spot menarik di Wamena sekaligus menjawab tantangan sejumlah wanita pejuang di Timur Indonesia ini. Destinasi pertama adalah mengunjungi perkampungan Suku Dani di pedalaman Wamena. Tujuannya untuk lebih mengenal budaya yang masih autentik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anita sempat diminta mengoleskan tanah liat ke tubuh wanita Suku Dani, olesan ini adalah tanda para mama di Suku Dani sedang berpesta dan banyak cerita lain yang sangat berkesan. Ia juga mendapat cerita haru seorang mama yang hampir semua jarinya tinggal separuh. Ada cerita duka di balik putusnya jari mama-mama ini, ialah setiap anggota keluarganya meninggal satu jarinya akan diputus satu ruas.
Dokter gigi cantik ini kemudian memberikan pengarahan pendidikan dan kesehatan kepada anak-anak. Mulai dari membacakan buku cerita dan mengajari anak-anak gosok gigi dan cuci tangan. Ia sempat memberikan bantuan buku, susu, sampai tas sekolah untuk anak-anak.
![]() |
Dari perkampungan Suku Dani, Anita kemudian mengarah ke sebuah sentra wanita pembuat kerajinan tangan noken. Noken adalah kerajinan tradisional Suku Dani yang terbuat dari kulit kayu yang dipakai untuk banyak hal mulai dari membawa barang, menggendong anak, sampai ritual pernikahan.
Anita kemudian mengunjungi "Paud Suara Hati Ibu" yang kondisinya sangat memprihatinkan. Paud ini dikelola seorang wanita tangguh bernama Maria yang tak kenal menyerah memberdayakan wanita di sekitarnya dan menyelenggarakan pendidikan usia dini, meski banyak tantangan dan ancaman.
![]() |
Melihat kondisi Paud yang sangat memprihatinkan ini, Anita Ratnasari tergerak untuk langsung merencanakan pembangunan sekolah Paud yang memadai di daerah tersebut disertai penyediaan guru-guru berkualitas dari CT Arsa Foundation untuk mengubah mindset.
"Visi CT Arsa Foundation adalah memutus mata rantai kemiskinan dengan pendidikan berkualitas. Paud itu sangat penting pendidikan usia dini untuk menanamkan budi pekerti misalnya sopan santun. Walaupun beda agama tetap satu dan rukun, bagaimana mencintai lingkungan, menghormati teman dan masih banyak lagi. Anak-anak adalah agen perubahan bangsa oleh karena itu pendidikan adalah kunci utama kemajuan suatu negara," tegasnya.
![]() |
Panggilan untuk menjawab tantangan wanita Wamena ini bagi Anita Tanjung adalah bagian dari upaya meneruskan perjuangan ibu Kartini dengan memberikan pendidikan dan kesehatan dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pemerataan pendidikan diseluruh pelosok tanah air.
(van/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini