"Tadi pagi. Bonita ditembak bius di perkebunan sawit blok 79 Afdiling IV kebun Eboni PT THIP, Desa Tanjung Simpang Kec Pelangiran, Inhil," kata Kapolres Inhil, AKBP Christian Rony SIK kepada detikcom, Jumat (20/4/2018).
Chris menjelaskan, setelah Bonita tertembak bius oleh tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, proses evakuasinya cukup sulit. Karena Bonita tidak langsung pingsan setelah ditembak dan kondisi cuaca saat itu lagi hujan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim harus berhati-hari mengikuti pergerakan Bonita. Satu kilometer lebih dari tempat penembakan, akhirnya harimau itu tumbang karena pengaruh bius," kata Chris.
Tim gabungan ini, terdiri dari BBKSDA Riau, Polres Inhil, Kodim 0314, WWF Riau, animal communicator, Shakti asal Kanada dan sejumlah aktivis lainnya.
Bonita selama ini sudah menyerang dua orang warga hingga tewas. Korban pertama Jumiati pada 3 Januari, selanjutnya Yusri pada 10 Maret. Waktu yang cukup panjang untuk mengevakuasi Bonita dari lokasi konflik tersebut.
"Saat ini proses evakuasi Bonita masih berlangsung," tutup Chris. (cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini