Hal itu diungkapkan Wali Kota Jakarta Utara Husein Murad ketika menyambangi lokasi sampah yang berada di Jalan Warakas I Gang 23 RT 011 RW 08, Papanggo, Jakarta, Jumat (20/4/2018). Menurutnya, sampah di kolong jalan tol adalah persoalan yang tidak akan habis jika masih ada hunian liar di sekitarnya. Sedangkan, dikatakan Husen, beberapa warga tidak mau direlokasi ke rusun.
"Persoalannya, warga yang mendirikan bangunan di kolong tol itu saya tanya tidak mau direlokasi ke rusun," ujarnya di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kemungkinan," katanya.
Pemkot juga akan berencana memanggil pihak PT CMNP untuk membicarakan tumpukan sampah ini. Sebab, lahan tersebut ada di bawah tanggung jawab pihak pengelola.
"Nanti akan kita akan duduk bersama dengan CMNP," tutupnya.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, memang bangunan liar masih berdiri di kolong Jalan Tol Wiyoto Wiyono. Sampah bekas makanan berserakan di sepanjang 600 meter. Tumpukan sampah tidak hanya dari bekas kemasan makanan. Tapi juga banyak kotoran hewan yang terlihat di lokasi.
Bahkan aroma sampah yang tidak sedap tercium sampai ke permukiman warga. Salah satu warga sekitar, Ina (49), mengeluhkan aroma tersebut. "Keganggu, baunya ke mana-mana, kalau hujan air rembesan dari sampah itu ngalirnya ke sini (permukiman warga), baunya juga nggak enak, kayak bau got," ujarnya di lokasi. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini