"Kami ingin menyampaikan rencana kegiatan ibu Menteri Luar Negeri, dan juga Bapak Presiden yang menurut rencana akan menghadiri pertemuan ASEAN's Ministers Meeting, dan juga ASEAN Summit di Singapura. ASEAN's Ministers Meeting digelar pada 27 April dan ASEAN Summit pada 27-28 April," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir di kantor Kemlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).
Baca juga: Jokowi Terima Sekjen ASEAN di Istana |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa hal yang akan didorong Indonesia dan jadi perhatian pokok kita adalah kerja sama cyber security dan mendorong dalam kerangkan ASEAN community building process dalam memajukan smart city network. Ini sesuai program Indonesia, gerakan menuju 100 smart city untuk mendorong penggunaan teknologi memajukan kota," ujar Chandra.
"Hal lain yang akan kita dorong mengenai penguatan kerja sama perlindungan buruh migran melalui implementasi ASEAN consensus on the protection and promotion the right of migrant workers yang telah ditandatangani kepala negara ASEAN pada November 2017 di Filipina," sambungnya.
Selain itu, Chandra menyatakan KTT ASEAN ini bakal menghasilkan sejumlah dokumen pokok. Beberapa di antaranya soal keamanan siber dan juga visi ASEAN yang inovatif.
"Sebagaimana biasa, dalam pertemuan ini akan dihasilkan beberapa dokumen pokok. Pertama, ASEAN Leader Vision for Resilient and Innovatif ASEAN. Kemudian ASEAN Leader Statement on Cyber Security Cooperation, ASEAN Smart City Network dalam Concept Note on Smart City Network," ucapnya.
Soal Smart City, Indonesia mengajukan 3 kota. Di antaranya adalah Jakarta, Makassar, dan Banyuwangi.
"Bukan hanya kota, konteks ini provinsi ya, DKI Jakarta. Kemudian kota Makassar, dan Banyuwangi," tutur Chandra.
Menurutnya, Jokowi bakal memanfaatkan pertemuan tersebut untuk mengajak para pemimpin ASEAN bertemu dalam Asian's Leader Gathering. Pertemuan itu nantinya digelar di sela pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali. (haf/fdn)