"Kita ketahui tadi bahwa kualitas bawang di Lampung Timur melebihi kualitas nasional. Karena itu, perlu dikembangkan lagi," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (19/4/2018).
Dia menjelaskan, dengan harga bawang saat ini yang cukup tinggi, sekitar Rp 30 ribu per kilogram, komoditas bawang merah bisa membantu menaikkan penghasilan petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam mengembangkan komoditasnya, ia mengatakan, pemerintah harus hadir untuk mengarahkan petani agar menanam bawang merah. Ia pun sempat melontarkan kekagumannya terhadap kualitas bawang merah dari Lampung Timur.
"Luar biasa bedanya mencolok sekali (kualitas). Saya hanya mau bilang bahwa Lampung subur. Bagaimana kita mengelola lahan pemerintah harus hadir untuk mengarahkan petani kita untuk menanam komoditas pokok," kata Nunik.
Dikatakan Nunik, kualitas bawang merah di daerah tersebut didukung oleh rendaman air rata-rata sebesar 25 persen. Sementara itu, bentuk dukungannya kepada petani jika terpilih nanti ialah melalui program Kartu Petani Berjaya.
Melalui program tersebut, ia akan memberikan kemudahan kepada petani dalam mendapatkan pupuk dan penambahan modal. Sebab, menurut dia, Lampung berpotensi menjadi lumbung komoditas bawang.
Pernyataan Nunik soal kualitas bawang merah Lampung Timur diamini oleh Ketua Kelompok Tani Maju I Parwoto. Ia mengakui bobot bawang merah yang ditanam oleh petani di Banjar Rejo lebih tinggi. "Bobot lebih tinggi dan kualitas bagus," ungkap Parwoto.
Nunik menyambangi petani bawang merah di Desa Banjar Rejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Dalam kesempatan itu, ia juga sempat mendengarkan keluhan warga sekitar soal kesulitan dalam menanam bawang merah. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini