"Pada 2018, ada 170 Pilkada serentak, kami memiliki target secara nasional bisa memenangkan 35% kemenangan baik pemilihan gubernur maupun di kabupaten dan kota," ujar AHY di Alun-alun Barat Kota Serang, Banten, Kamis (19/4/2018).
Di era kejayaan Demokrat, Banten menjadi salah satu lumbung suara partai berlambang mercy itu. Namun di pemilu 2014 lalu, Demokrat banyak kehilangan suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banten sebuah provinsi penting dengan populasi nomor 6 terbesar di Indonesia. Kita berharap dari Banten, Demokrat bisa bangkit dan sukses untuk kita semua," tegas AHY.
Ia mengatakan, pada Pilkada 2017 saja, Demokrat mencapai kemenangan sampai 46%. Kesuksesan tersebut menurutnya sebagai dorongan semangat di tahun ini. Kesuksesan itu disebut AHY adalah bukti partai bisa mewarnai kebijakan publik yang pro rakyat.
AHY juga menyampaikan pesan bagi kader Demokrat khususnya di Banten. Pertama, ia meminta kader membangun soliditas dan merapatkan barisan khususnya menghadapi tahun-tahun politik. Kemenangan partai di masa lalu menurutnya adalah buah dari kerja keras partai.
Di samping itu, ia juga meminta kepada pimpinan partai di tingkat DPD dan DPC Banten agar turun mendengarkan kebutuhan rakyat. Ia meminta kader mencontoh SBY yang meskipun sudah purna tugas sebagai presiden, selalu melakukan kunjungan ke berbagai daerah.
"Di tahun politik 2018-2019 kami di Banten bisa berbuat yang terbaik menyapa dan mendengarkan aspirasi," katanya.
Kemudian AHY bicara soal dirinya yang terus didorong oleh kader Partai Demokrat sebagai calon presiden alternatif. Dorongan itu menurutnya disampaikan baik oleh internal partai maupun dari masyarakat.
"Ada harapan, ekspektasi dan doa sekaligus yang disampaikan kader Demokrat dan masyarakat luas agar AHY jadi salah satu calon alternatif," sebut AHY.
Namun pencapresan ini menurut AHY masih misterius karena dinamika politik yang masih dinamis dan cair. Ia belum bisa menentukan sikap saat ini karena masih bekerja dan fokus memenangkan Partai Demokrat di pemilu 2019.
Tak hanya itu, AHY menyebut, urusan presidential threshold 20%-25% juga membuat setiap partai harus membangun koalisi untuk mendapatkan tiket baik sebagai capres maupun cawapres. Partai Demokrat menurutnya masih melakukan proses komunikasi politik.
"Ini terkait dengan parpol lain, masing-masing punya kepentingan, agenda dan harapan. Bagi kami membangun koalisi harus saling menghargai, menghormati dan memiliki kesamaan visi misi dan program," paparnya.
AHY menyatakan belum bisa memetakan pada siapa Demokrat akan melakukan koalisi. Karena, sampai pendaftaran calon di Pilpres 2019 pada Agustus 2018, partai politik masuk terus bergerak dinamis. (elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini