PPP Ungkap Cak Imin Pernah Tidak Berani Debat dengan Rommy

PPP Ungkap Cak Imin Pernah Tidak Berani Debat dengan Rommy

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Rabu, 18 Apr 2018 18:22 WIB
Cak Imin saat berlatih panahan. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - PPP tak terima Ketum Romahurmuziy alias Rommy disindir oleh PKB. Buntutnya, PPP menantang Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berdebat terbuka dengan Rommy.

"Biar kontestasi partai atau jabatan publik tidak berbasis hal-hal yang sifatnya nyinyir atau prasangka, maka PPP ajak agar ada debat publik antara Ketum PKB dengan Ketum PPP," kata Sekjen PPP Arsul Sani kepada wartawan, Rabu (18/4/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsul mengatakan dua tokoh itu--yang kini seperti berebut hati Joko Widodo untuk Pilpres 2019--bisa berdebat tentang isu nasional. Arsul menjamin akan ada panel ahli dalam debat itu.

"Debat terkait isu-isu nasional, seperti ekonomi dan pembangunan, ilmu dan teknologi, masalah sosial politik dan kebangsaan di hadapan panel ahli," ucapnya.

Arsul menyebut Cak Imin pernah hampir dihadapkan dengan Rommy untuk berdebat dalam suatu acara televisi. Namun, menurut Arsul, Cak Imin memilih menghindar.



"Cak Imin tidak berani diadu dengan Rommy di acara Q&A (Question & Answer) Metro TV beberapa waktu lalu. Format acaranya seharusnya beradu pandangan dan konsep berdasar pertanyaan dari 12 panelis," ungkap Arsul.

"Namun Cak Imin dan jajarannya menolak diadu pandangan meski sudah sama-sama sampai di Metro TV," sebut Arsul.

Jika tak percaya, Arsul meminta publik bertanya langsung kepada pihak penyelenggara acara.

"Jadilah acara tersebut masing-masing Ketua Umum PPP dan PKB tampil sendiri-sendiri. Silakan kejadian ini dikonfirmasi pada para panelisnya. Ada Asep Iriawan, J Kristiadi, Sujiwo Tejo, Siti Zuhro, dan produser acaranya di Metro TV," sebut Arsul. (gbr/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads