Aditya Moha Minta Maaf Suap Hakim untuk Bebaskan Ibu

Aditya Moha Minta Maaf Suap Hakim untuk Bebaskan Ibu

Faiq Hidayat - detikNews
Rabu, 18 Apr 2018 15:02 WIB
Suasana persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: Faiq Hidayat/detikcom)
Jakarta - Politikus Golkar Aditya Moha Siahaan menilai perbuatan suap yang dilakukan untuk ibunya, Marlina Moha Siahaan, bukan niat jahatnya. Tujuan itu untuk menjaga nama baik ibunya sebagai mantan Bupati Bolaang Mongondow ini.

"Saya mohon maaf, saya harus mengambil langkah ini bukan karena niat saya, bukan karena niat jahat saya. Tapi saya ingin membela kebaikan marwah nama baik seorang ibu," ujar terdakwa Aditya Moha dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).


Aditya Moha meminta maaf kepada masyarakat Sulawesi Utara karena menjadi terdakwa perkara ini. Dia juga menitipkan salam hormat untuk masyarakat Sultra kepada para saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saksi yang dihadirkan sidang ini, Wakil Wali Kota Kotamobagu Jainudin Damopoli, Dokter Opal Paluda, Tokoh Adat Bolaang Mongondow Opal Paluda dan Ustad Mushahib Lakoda. Keempat ini menjadi saksi meringankan terdakwa Aditya Moha.

"Semua saksi mohon izin, saya titip salam masyarakat Sulawesi Utara. Tolong salam hormat saya, dan doakan saya. Saya bersedia kembali bersama keluarga dan masyarakat Sulawesi Utara," ucap dia.


Dalam sidang hari ini, Wakil Wali Kota Kotamobagu Jainudin Damopoli menyebutkan perbuatan suap yang dilakukan sebagai bakti untuk ibunya, Marlina Moha Siahaan. Saat peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) KPK, dia pun mengaku kaget.

Kasus ini, Aditya didakwa memberikan duit suap SGD 120 ribu kepada eks ketua Pengadilan Tinggi Manado, Sudiwardono. Uang diberikan Aditya secara bertahap untuk mempengaruhi putusan hakim dalam pengadilan tingkat banding terhadap ibunya, Marlina Moha Siahaan. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads