Pembangunan jalan layang yang berada di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara, itu terdiri atas 2 slab atau lempengan dengan spesifikasi panjang 36 meter dan lebar 10 meter. Jalan layang itu menjadi penghubung Jalan Tumaluntung di atas konstruksi Tol Manado-Bitung.
"Pada Selasa (17/4) pukul 13.58 Wita, pekerjaan pengecoran insitu pada salah satu slab, tiba-tiba runtuh, di mana salah satu slab dengan spesifikasi dan metode kerja yang sama telah berhasil dibangun," demikian tulis PT Wika dalam keterangan pers yang diterima Selasa (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT Wika mengaku telah bekerja sama dengan Basarnas, Brimob, dan Kodim setempat untuk mengevakuasi korban. Menurut PT Wika, ada 21 korban yang bekerja di lokasi, lima pekerja di antaranya telah mendapatkan perawatan dan sudah diizinkan pulang.
Kemudian 14 orang mendapat perawatan inap untuk memastikan kesehatan yang bersangkutan. Sedangkan dua pekerja yang tertimbun masih mendapatkan pertolongan di lokasi.
"PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh terhadap semua korban dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian ini dan memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik," ucapnya.
"Perseroan berkomitmen untuk memulihkan dan mengamankan lokasi serta menyelesaikan pekerjaan Jalan Tol Manado Bitung dengan memperhatikan aspek safety, quality, dan time delivery sebagai prioritas dari Perseroan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia serta memastikan insiden ini tidak mempengaruhi target waktu penyelesaian Proyek Jalan Tol Manado Bitung," imbuhnya. (dhn/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini