Menanggapi hasil survei internal, Aher mengaku ingin fokus menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jabar terlebih dalu. Ia tidak ingin terburu-buru menentukan masa depannya.
"Pertama saya masih punya tugas jadi gubernur sampai 13 Juni. Kan harus dituntaskan dulu," kata Aher saat ditanya menjadi cawapres terkuat PKS di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (17/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, hasil survei majelis syuro mengenai kandidat cawapres belum mencapai keputusan partai. Sebab, sambung Aher, masih ada tahapan-tahapan selanjutnya yang harus dilakukan partai untuk menentukan utusannya di Pilpres 2019.
"Kan tadi baru pemberitaan media harus ada rapat majelis syuro. Ini kan belum keputusan (final)," ucapnya.
Ketika disinggung kesiapannya bila ditunjuk mewakili PKS, Aher menegaskan mengamini. Ia mengaku masih mengamati proses yang dilakukan PKS dan partai lainnya dalam menentukan calon.
"Amin dan ngalir saja. Semuanya juga masih proses, Prabowo dan cawapres juga masih proses. Kita tunggu saja 13 Juni, biar lebih leluasa berpikirnya," tutur Aher.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut Aher menjadi kandidat dengan suara terbanyak. Total ada sembilan nama kandidat capres/cawapres PKS, termasuk HNW.
"Ya kalau di PKS kan objektifnya dari sembilan nama itu, suara terbanyak adalah Pak Aher," ujar HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4)
"Sembilan nama itu kan hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Shohibul Iman, dan seterusnya sampai nomor sembilan," kata HNW. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini