Disebut Kotoran karena Hina Amien, Ketua Hanura: Tak Perlu Berang

Disebut Kotoran karena Hina Amien, Ketua Hanura: Tak Perlu Berang

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 16 Apr 2018 19:47 WIB
Inas Nasrullah minta PAN tak berang. (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah disebut sebagai kotoran karena menghina Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais 'politikus comberan'. Inas menanggapi santai dan meminta PAN tak usah berang.

"Dalam politik itu tidak perlu berang, tapi taktis dan tangkas," ujar Inas saat dihubungi detikcom, Senin (16/4/2018).

Menurut anggota DPR ini, seharusnya justru partai-partai yang disebut partai setanlah yang berang. Namun, menurut Inas, tak ada partai yang berang karena tak ada yang merasa seperti apa yang ditudingkan Amien Rais.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau mau berang, seharusnya partai yang dianggap partai setanlah yang harus berang," sebutnya.

"Tapi nyatanya tidak ada yang berang, bukan?" lanjut Inas.


Sebelumnya, Inas menuding Amien Rais sebagai 'politikus comberan' lantaran pernyataan yang mendikotomikan parpol di Indonesia menjadi 'partai setan' dan 'partai Allah'. Pernyataan Inas itu langsung dibalas oleh pihak PAN.

"Sekarang yang ngomong comberan itulah yang nggak ngerti. Kotoran dia itu," kata Ketua DPP PAN Ali Taher, Senin (16/4).

Pernyataan Inas juga dikritik oleh Gerindra, sebagai sekutu PAN. Inas disebut tak etis dengan menuding Amien 'politikus comberan'.

"Kami rasa tidak etis kalau Pak Amien, yang merupakan tokoh dan lokomotif reformasi, dinyatakan politikus comberan oleh Saudara Inas," tutur Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Senin (16/4). (elz/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads