PKS Buka Penawaran dengan Gerindra

PKS Buka Penawaran dengan Gerindra

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Senin, 16 Apr 2018 23:18 WIB
Prabowo dan Presiden PKS dalam sebuah aksi di Jakarta. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera bisa dibilang 'calon tunggal' mitra koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Pemilihan Presiden 2019. PKS pun memberikan penawaran kepada Gerindra.

Gerindra sudah memberikan mandat kepada Ketua Umum Prabowo Subianto untuk jadi capres pada Pilpres 2019. Padahal Gerindra masih butuh koalisi karena hanya mengantongi 13 persen kursi di parlemen.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PKS, yang punya 7,1 persen kursi di parlemen, pun bisa menambal kebutuhan Gerindra untuk mengegolkan Prabowo jadi capres. Tentu saja PKS jadi punya posisi tawar yang tinggi sehingga mereka pun mengajukan syarat.

"Kami siap berkoalisi dengan Pak Prabowo asalkan cawapres diambil dari yang sembilan (nama) itu," ujar Presiden PKS Sohibul Iman di sela-sela acara 'Jalan Sehat PKS' di Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2018).

Sembilan nama itu adalah kader PKS yang sebelumnya disiapkan sebagai capres. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan (Aher), Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Kemudian Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua DPP PKS Al Muzzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.



Kesembilan nama tersebut agaknya belum masuk ke papan atas dalam sejumlah survei yang dipublikasikan oleh berbagai lembaga. Namun sebelumnya Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menyatakan nama-nama tersebut adalah tokoh yang kredibel.

"Semua calon yang diajukan oleh PKS ke Gerindra merupakan tokoh yang mempunyai kredibilitas, loyalitas, dan kapasitas. Tentunya Partai Gerindra akan mempertimbangkan sembilan nama yang diajukan oleh PKS ke Gerindra," ujar Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (13/4).

Politikus PKS Nasir Djamil menjagokan dua nama dari sembilan itu. Dia menilai Anis Matta dan Aher punya potensi.

"Anis Matta dengan jaringannya, jaringan yang dia bangun, kemudian dia sudah punya komunikasi bagus dengan semua elite politik. Sedangkan Aher, dia punya pengalaman, prestasi di Jabar, dia juga sangat-sangat berjuang karena dia punya rakyat yang jumlahnya banyak, mungkin ada semacam keterikatan emosional mantan gubernurnya diajak cawapres," kata Nasir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid pun menyebut Aher-lah yang mendapat suara terbanyak di kalangan internal PKS. Padahal nama Hidayat juga masuk dalam sembilan kandidat itu. Dia juga merupakan mantan Presiden PKS.

"Sembilan nama itu kan hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Shohibul Iman, dan seterusnya sampai nomor sembilan," kata Hidayat di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Menanggapi syarat yang diajukan PKS ini, Gerindra balik memberikan tiga kriteria cawapres. Agaknya ada tawar-menawar antara PKS dan Gerindra soal posisi cawapres.

"Kalau kita patokan memilih cawapres, ada tiga hal. Satu, punya insentif elektoral. Siapa pun orangnya harus bisa memberikan insentif elektoral bagi Pak Prabowo. Kedua, harus bisa diterima koalisi. Ketiga, harus bisa bekerja sama dengan Pak Prabowo," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads