"Iya mas, tadi malam ada satu ekor lagi yang berhasil ditangkap," kata Mardi, salah seorang warga setempat, Senin (16/4/2018).
Ular yang ditangkap tadi malam berukuran panjang sekitar 2,5 meter. Ular tersebut ditemukan juga di sungai kecil di tengah kampung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekitar pukul 23.00 WIB, baru selesai membuat kandang. Ehh di sungai ada ular lagi, terus kami tangkap beramai-ramai," ujar dia.
Ular itu diketahui setelah salah seorang warga menyorot sungai menggunakan lampu senter. Semenjak sering ditemukan ular di sungai itu, warga Dukuh Ledoksari setiap malam memang melakukan ronda secara bergiliran. Warga juga menambah lampu senter untuk mengecek kondisi sungai kecil yang mengarah ke Kali Gede tersebut.
"Sebenarnya tadi malam ada dua ekor ular. Yang satu kecil dan merupakan ular berbisa, jadi dibunuh. Karena berbisa," imbuhnya.
Ular-ular yang berhasil ditangkap tersebut kini ditempatkan di dalam kandang. Semula ditempatkan di kandang burung yang terbuat dari besi. Namun karena jumlah ularnya banyak dan berukuran cukup besar, akhirnya warga membuat kandang baru.
Kandang baru berukuran sekitar 1 meter persegi. Terbuat dari rangka besi dan ditutup ram kawat. Di dalamnya juga terlihat ada satu batang kayu yang dipasang menyilang.
Dengan ditangkapnya satu ekor lagi ini, maka dalam dua pekan ini sudah 7 ekor ular yang masuk ke kampung ini dan berhasil ditangkap. Ukuran terbesar panjangnya sekitar 3,5 meter, kemudian 3 meter dan 2,4 meter.
"Ada dua ekor yang kecil-kecil, panjangnya 1 meter dan 1,5 meter. Tapi malah lepas lagi dari kandang," jelasnya.
Sehingga, kini ular di dalam kandang tinggal 5 ekor saja. Pihaknya mengaku tidak tahu pasti mengapa secara berturut-turut akhir-akhir ini sering muncul ular di kampungnya. Dia juga tidak tahu apakah di aliran sungai itu memang ada sarang ularnya.
"Dulu juga ada ular, tapi paling satu ekor terus lama tidak ada. Ini sepekan secara berturut-turut setiap malam muncul ular," katanya.
Semenjak sering ditemukan ular tersebut, kampung sebelah yang berbatasan dengan kampung Ledoksari pun melakukan kerja bakti, membersihkan rumput liar di bantaran sungai tersebut. Bahkan, rumpun bambu juga ditebang.
Ketua RW setempat, Sarjono, sebelumnya mengungkapkan kampungnya memang sering didatangi ular piton. Ular-ular itu dimungkinkan yang memangsa ternak ayam penduduk setempat.
Warga lainnya, Ponimin memperkirakan masih ada ular piton di sekitar kampungnya, karena sekitar satu tahun lalu dia pernah melihat ular berukuran lebih besar lagi. Namun ular itu tidak berhasil ditangkapnya.
"Kemungkinan masih ada, karena satu tahun lalu, saya pernah melihat (ular piton) lebih besar lagi. Tapi nggak ketangkap, karena tidak ada orang, sudah malam," kata Ponimin. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini