Ketua Hanura Sebut Amien 'Politikus Comberan', PAN Ajak Tempur di 2019

Ketua Hanura Sebut Amien 'Politikus Comberan', PAN Ajak Tempur di 2019

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 16 Apr 2018 14:23 WIB
Waketum PAN Taufik Kurniawan (Foto: dok. DPR)
Jakarta - Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah menyerang senior PAN Amien Rais sebagai 'politikus comberan' lantaran ucapannya soal 'partai setan' dan 'partai Allah'. PAN mengajak Hanura perang di Pemilu 2019.

"Kalau kemudian ada yang tersinggung mengatakan itu-ini politik comberan nggak paham itu. Ayo, kita bertempur di 2019," kata Waketum PAN Taufik Kurniawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Taufik menjelaskan ucapan Amien soal 'partai setan' dan 'partai Allah' itu tak perlu dibesar-besarkan. Amien disebutkan hanya sebatas menyampaikan khotbah di masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut Taufik, apa yang disampaikan Amien dalam khotbah itu merujuk pada salah satu surat di Alquran.

"Kalau saya sampaikan itu konteksnya adalah menyampaikan tausiah politik di masjid," ujar Wakil Ketua DPR itu.


"Kalau masalah comberan atau tidak hanya Allah yang tahu. Tapi paling tidak seseorang itu, ini bisa mengatakan seperti itu mungkin Hanura kurang paham dalam konteks apa arti yang dimaksud dalam Alquran Surat 58 ayat 19-22," imbuh Taufik.

Sebelumnya, Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah menyampaikan tanggapan keras soal serangan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Menurut Inas, ucapan Amien soal 'partai setan' dan 'partai Allah' itu menunjukkan sikap 'politikus comberan'.

"Ucapan Amien Rais tentang 'partai setan' tidak ada kaitannya dengan demokrasi, melainkan hanya tingkah laku politikus comberan yang seenak udelnya saja, dan hal ini tidak boleh terjadi di Indonesia," kata Inas.


Tonton juga video blak-blakan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan soal hubungannya dengan Amien Rais di sini:

(tsa/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads