"Tentu saya mengutuk keras kejadian tersebut. Sangat kita sesalkan tindakan amoral itu justru terjadi saat umat Islam memperingati hari besar, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Juga masih masih dalam suasana peringatan Hari Jadi Jepara dan menyongsong peringatakan Hari Kartini," katanya kepada wartawan, di kantornya, Senin (16/4/2018)
Selain bersamaan hari istimewa bagi Umat Islam, lanjutnya disayangkan kaum perempuan yang seharusnya menjadi pewaris tiga tokoh perempuan hebat milik Jepara, yakni Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan RA Kartini terlibat dalam aksi tak senonoh ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Entah mereka sebagai obyek atau subyek, ini sangat disesalkan," lanjutnya.
Secara khusus dia meminta pengelola tempat wisata agar jangan sampai kecolongan. Kejadian ini menjadi masukan Pemkab untuk melakukan evaluasi pengelolaan tempat wisata.
"Pengelola saya minta lebih selektif dalam memberikan izin penggunaan tempat, serta meningkatkan pengawasan untuk memastikan kegiatan yang berjalan sesuai dengan izin yang diajukan," katanya.
Polisi masih mendalami kasus ini. Sejauh ini sudah ada dua orang panitia yang menjadi tersangka. Tiga orang penari yang berasal dari Semarang masih dalam pencarian polisi.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini