'Partai Setan' Pernah Disematkan untuk Hizbullah

'Partai Setan' Pernah Disematkan untuk Hizbullah

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Senin, 16 Apr 2018 13:05 WIB
Seorang berseragam militer membawa bendera Hizbullah. (Foto: Reuters)
Jakarta - Pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais kembali menuai kontroversi. Kali ini dia menyebut soal adanya 'Partai Setan'.

"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien seperti dikutip dari CNNIndonesia.com. Amien bicara saat memberi tausiah setelah mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat pagi, 13 April 2018.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu, mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia, rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.

Hizbullah dalam bahasa Arab berarti 'partai Allah'. Kebetulan ada pula gerakan bernama Hizbullah, yang berpusat di Lebanon.



Dikutip dari situs ORSAM (Ortadoğu Stratejik Araştırmalar Merkezi/Pusat Studi Strategi Timur Tengah), Deputi PM Turki Bekir Bozdağ pada 2013 menyatakan Hizbullah harus mengganti namanya menjadi 'Partai Setan'. Pernyataan ini menyusul serangan di Suriah yang disinyalir dilakukan oleh kelompok Hizbullah dari Beirut, Lebanon.

Pada tahun yang sama, Uni Eropa juga menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris. Akibatnya, aset-aset milik Hizbullah di negara-negara Uni Eropa dibekukan.

"Bagus sekali akhirnya Uni Eropa memutuskan menyebut Hizbullah dengan sebutan yang pantas: organisasi teroris," tutur Menteri Luar Negeri Belanda kala itu, Frans Timmermans, pada Juli 2013.

Pada 2016, Arab Saudi bahkan akan menjatuhkan hukuman berat bagi siapa pun yang terkait dengan organisasi Hizbullah. Negara-negara Teluk Arab pun sepakat menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris.

"Setiap warga negara atau penduduk yang mendukung menjadi anggota Hizbullah, bersimpati dengannya atau mempromosikannya, membuat donasi untuknya atau berkomunikasi dengannya atau melindungi siapapun yang menjadi anggotanya akan mendapat hukuman berat sesuai aturan dan perintah, termasuk kejahatan-kejahatan terorisme dan pendanaannya," demikian statemen Kementerian Dalam Negeri Saudi seperti diberitakan kantor berita resmi Saudi, SPA, dan dilansir Reuters, Senin (14/3/2016).

'Partai setan' kembali disematkan untuk Hizbullah pada 2017. Kali ini oleh seorang menteri Arab Saudi.

"Kejahatan tak berperikemanusiaan yang dilakukan 'partai setan; di negara kita pasti akan menimbulkan konsekuensi bagi Lebanon," kata Menteri Arab Saudi bidang Hubungan Teluk Arab, Thamer al-Sabhan, seperti dilansir dari Al-Arabiya pada Selasa (5/9/2017). (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads