"Kalau kita patokan memilih cawapres, ada tiga hal. Satu, punya insentif elektoral. Siapa pun orangnya harus bisa memberikan insentif elektoral bagi Pak Prabowo," kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Senin (16/4/2018).
"Kedua, harus bisa diterima koalisi. Ketiga, harus bisa bekerja sama dengan Pak Prabowo," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Syarat Rumit Presiden PKS Dukung Prabowo |
Secara terpisah, Waketum Gerindra Ferry Juliantono mengatakan Gerindra juga masih membuka komunikasi dengan parpol lain. Gerindra ingin merangkul banyak partai untuk menambah kekuatan.
"Meskipun cukup dengan PKS untuk memenuhi syarat presidential threshold, tapi alangkah baiknya juga kita tetap membuka diri untuk mengajak dan bermusyawarah dengan partai lain untuk berkoalisi," kata Ferry.
Soal 9 nama capres/cawapres yang disodorkan PKS, Ferry mengatakan nama-nama tersebut layak dipertimbangkan menjadi cawapres sang Ketum, Prabowo Subianto. Namun ia enggan menyebut salah satu nama yang paling diinginkan Gerindra untuk bersanding dengan Prabowo.
"Nama-nama yang diusung oleh PKS adalah tokoh-tokoh yang layak menjadi cawapres. Pokoknya nanti dimusyawarahkan semuanya," ujar Ferry.
Video 20Detik: PKS Minta Jatah Cawapres ke Gerindra
Sebelumnya, PKS siap berkoalisi dengan Gerindra, yang mencapreskan Prabowo Subianto. Presiden PKS Sohibul Iman memberikan syarat bahwa cawapres Prabowo harus satu di antara 9 kandidat dari PKS.
"Ya tentu dalam konteks kami berkomunikasi untuk berkoalisi ya kami call-nya pada call itu, call tinggi kami adalah, kami siap berkoalisi dengan Pak Prabowo asal cawapres diambil dari yang 9 itu," ujar Sohibul di sela-sela acara 'Jalan Sehat PKS' di Jakarta Pusat, Minggu (15/4). (tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini