Kemenag Soal Remaja Kebelet Nikah: Pertimbangan Pengadilan Matang

Kemenag Soal Remaja Kebelet Nikah: Pertimbangan Pengadilan Matang

Faiq Hidayat - detikNews
Minggu, 15 Apr 2018 10:00 WIB
Foto: Gedung Kemenag/Istimewa
Jakarta - Dua remaja sejoli berusia 14 dan 15 tahun mengajukan permohonan menikah ke pengadilan dan dikabulkan. Kementerian Agama menyatakan pengadilan pasti sudah memiliki pertimbangan matang dalam putusannya itu.

Dua remaja yang 'dimabuk cinta' ini sempat mengajukan permohonan perkawinan kepada pihak KUA Kecamatan Bantaeng. Namun pihak KUA menolak karena persoalan usia mereka yang masih terlalu dini.

Akhirnya KUA mengeluarkan blanko N9 atau penolakan pencatatan. Meski ditolak, usaha dua remaja tersebut untuk menikah tak berhenti sampai di situ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka dengan bantuan keluarga mengajukan permohonan dispensasi ke Pengadilan Agama Bantaeng. Permohonan tersebut dikabulkan oleh pihak Pengadilan Agama Bantaeng. Hingga pihak KUA tak punya alasan lagi menolak pernikahan dini itu.

"Ya kalau pengadilan mengabulkan, pasti dengan pertimbangan matang," ujar Kepala Biro Humas Kemenag Mastuki ketika dikonfirmasi, Sabtu (14/4/2018).



Mastuki mengatakan, merujuk pada UU Perkawinan No 1/1974, dalam pasal 7, disebutkan syarat usia perkawinan ditetapkan untuk calon pria 19 tahun dan calon wanita sudah berusia 16 tahun.

"Jika calon kedua mempelai atau salah satu calon tidak/belum memenuhi usia tersebut, mereka bisa mengajukan dispensasi ke pengadilan melalui orang tua pihak pria atau pihak wanita. Jika pengadilan mengabulkan permohonan mereka, perkawinan dapat dilangsungkan," kata Mastuki mengutip isi peraturan.

Dua remaja tersebut saat ini belum resmi menikah karena masih menjalani bimbingan sebelum pernikahan. Banyak yang mendorong KUA agar nantinya tidak memberikan surat nikah, karena khawatir dapat memicu banyaknya pernikahan dini. Kemenag tak sependapat dengan anggapan itu.



"Ya tidak otomatis. Kan itu kasus per kasus, yang pasti pengadilan sudah mempertimbangkan maslahat dan mafsadatnya. Dan UU memang memberi exception seperti itu," ujar Mastuki. (fai/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads