"Kami yakin bahwa kami telah melumpuhkan program senjata kimia Suriah. Kami siap untuk mempertahankan tekanan ini, jika rezim Suriah cukup bodoh untuk menguji keinginan kami," ujar Duta Besar AS Nikki Haley dalam sidang Keamanan PBB di New York, Sabtu (14/4/2018), seperti dilansir Reuters.
Haley menegaskan pihaknya tak main-main dalam ancaman ini. Serangan AS pada Sabtu (14/4) dini hari ditujukan ke senjata kimia yang diduga dimiliki rezim Presiden Assad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: AS Beberkan Rudal yang Bombardir Suriah |
"Jika rezim Suriah menggunakan gas racun ini lagi, Amerika Serikat sudah mengunci (titik serangan) dan memuat (senjata untuk menyerang)," sebut Haley.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Presiden AS Mike Pence. Dia mengingatkan kepada Suriah, ada harga yang harus dibayar jika militernya melakukan serangan senjata kimia lainnya.
Hal tersebut dikatakan Pence di sela menghadiri pertemuan Amerika Latin di Lima, Peru. Dia menyebut, Presiden AS Donald Trump telah menegaskan Amerika Serikat siap mempertahankan upaya untuk membangun kerangka pencegahan yang ada.
"Agar rezim Suriah dan patronnya tahu akan ada harga yang harus dibayar jika senjata kimia digunakan lagi untuk pria, wanita dan anak-anak," tutur Pence, masih dilansir Reuters.
Serangan udara AS, Inggris dan Prancis pada Sabtu (14/4) dini hari, menargetkan sejumlah fasilitas senjata kimia milik Suriah. Serangan itu bertujuan menghukum rezim Assad yang diyakini mendalangi serangan kimia di Douma, pekan lalu. Rezim Assad telah membantah tudingan itu.
Militer AS disebut mengerahkan kapal perang dan pesawat pengebom dalam serangan itu. Sedangkan Inggris mengerahkan empat jet tempur Tornado yang menembakkan sejumlah rudal Storm Shadow ke target-target di Suriah. Militer Prancis mengerahkan kapal perang jenis frigate dan jet tempur Rafale yang mampu menembakkan rudal jelajah ke target, tanpa memasuki wilayah Suriah. Total ada 115 rudal dan misal yang digunakan dalam serangan itu. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini