Anies menceritakan, Asa lahir tahun lalu saat dirinya berkunjung ke lokasi penggusuran. Supi, ibu Asa, saat itu mengabarkan kepada Anies soal nama yang diberikan untuk anaknya.
"Pas tahun lalu saya ke sini dia baru lahir, namanya Muhammad Anies Sandi. Bapak kasih nama Asa," ujar Anies kepada wartawan di Kampung Akuarium, Sabtu (14/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies menyebut Asa merupakan anak pemberani. Asa juga menjadi tanda proses perubahan kehidupan warga sebelum dan sesudah penggusuran.
"Dan anak ini berani sekali. Nggak ada takut-takutnya dan insyaallah anak ini jadi tanda bahwa dia lahir di puing-puing. Insyaallah saat dia balita puing-puing jadi rumah dan bermain di tempat ini. Di tempat yang menyenangkan dan insyaallah ke depan dia bisa seperti yang lain," tutur Anies sambil menggendong Asa.
Anies berharap Asa tumbuh besar seperti anak-anak pada umumnya. Kelak, Asa diharapkan bisa hidup sejahtera dan hidup bersama orang tuanya.
"Bagi saya, yang penting adalah dia anak ini suatu saat bisa seperti kita semua, sejahtera. Ini yang penting dan mudah-mudahan ibu dirawat anak di masa tuanya oleh anak yang sudah sejahtera," katanya. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini