Suriah: Target Serangan AS Telah Dievakuasi Atas Peringatan Rusia

Suriah: Target Serangan AS Telah Dievakuasi Atas Peringatan Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 14 Apr 2018 12:01 WIB
Sistem pertahanan udara Suriah menangkal serangan rudal AS dan sekutunya (SYRIA TV via Reuters TV)
Damaskus - Pemerintahan Suriah menegaskan lokasi-lokasi yang menjadi target serangan udara Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Inggris dan Prancis, telah dievakuasi lebih awal. Suriah berterima kasih pada Rusia, sekutunya, yang memberi peringatan dini soal serangan itu.

"Kami menahan serangan ini," ujar seorang pejabat senior Suriah yang pro-rezim Presiden Bashar al-Assad kepada Reuters, Sabtu (14/4/2018).

"Kami mendapatkan peringatan dini soal serangan itu dari Rusia ... dan seluruh pangkalan militer telah dievakuasi sejak beberapa hari terakhir," sebut pejabat yang enggan disebut namanya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat ini menyebut ada 30 rudal yang ditembakkan ke wilayah Suriah pada Sabtu (14/4) pagi waktu setempat. Diklaim oleh pejabat ini kepada Reuters, bahwa sepertiga dari 30 rudal itu berhasil ditembak jatuh.


Dalam laporan terpisah, televisi nasional Suriah mengklaim sistem pertahanan udara militer Suriah telah menembak jatuh 13 rudal yang mengudara di area Damaskus. Disebutkan televisi nasional Suriah bahwa rudal-rudal itu ditembak jatuh di area Kiswah, Damaskus bagian selatan.

Televisi nasional Suriah menyebut serangan udara AS dan sekutunya hanya memicu kerusakan material di sebuah pusat penelitian ilmiah di distrik Barzeh, Damaskus. Serangan rudal itu disebut menghancurkan sebuah gedung yang menjadi lokasi pusat kajian dan laboratorium.

"Kami sedang melakukan penaksiran kerusakan material," sebut pejabat senior Suriah.

Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford, menyebut setidaknya ada tiga target dalam serangan udara ini. Tiga lokasi itu antara lain sebuah pusat penelitian ilmiah di Damaskus, kemudian sebuah fasilitas penyimpanan senjata kimia di sebelah barat Homs, Suriah dan sebuah fasilitas penyimpanan perlengkapan senjata kimia dan sebuah pos komando penting yang letaknya tak jauh dari target kedua.


Dalam konflik Suriah yang pecah tahun 2011, rezim Assad didukung Rusia dan Iran serta kelompok milisi Syiah yang didukung Iran termasuk Hizbullah dari Libanon. Laporan terbaru dari televisi nasional Suriah menyebut ada 'poros antiteror' pro-Damaskus yang ikut menghadapi serangan AS dan sekutunya. Pernyataan ini menandai rezim Assad mungkin mendapat bantuan Rusia dalam menangkal serangan udara ini.





(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads