"Ya, kalau keluarga, yang saya dengar, (minta) keadilan. Memang menyadari anaknya ada salah, cuma tidak seperti penanganannya," kata Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Rury Arief Rianto saat dihubungi, Kamis (12/4/2018).
Rury menjelaskan keluarga kedua anak itu sempat shock saat melihat anaknya diarak dan ditelanjangi oleh warga. Meski bocah itu berbuat keliru, pihak keluarga menilai tak seharusnya warga main hakim sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau shock jelas. Kalau dibilang salah, memang anaknya ada kesalahan, tapi tindakan yang berlebihan yang kita tidak berkenan. Malah sampai ditelanjangi, diarak. Itu kan sudah luar biasa," ujar Rury.
Sebelumnya, dua bocah itu diduga korban persekusi oleh warga karena dituding mencuri jaket di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Sebagian warga itu memukul, menelanjangi, hingga mengarak kedua bocah tersebut.
Rury menjelaskan peristiwa bermula saat J, H, dan R (14) keluar dari rumah pada Minggu (8/4) dini hari. R mengajak kedua temannya itu main ke suatu tempat.
Namun, saat di perjalanan, bocah H mengambil jaket di tempat jemuran warga. H kemudian lari. Melihat H lari, kedua temannya pun ikut lari karena kaget.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung menangkap J dan H. Sedangkan R lari dan tak terkejar warga. Setelah keduanya tertangkap, beberapa orang memukuli dan menelanjangi mereka.
Tak sampai di situ, kedua orang yang masih dalam kondisi telanjang itu diarak menuju rumah masing-masing. Rambut mereka dijenggut dan mata mereka ditutup.
Setelah kejadian tersebut, korban disebut mengalami trauma dan sempat tak bersekolah sampai hari ini. Mereka hanya berdiam diri di rumah masing-masing.
Kasus itu pun telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/753/K/V/2018/SPKT/Restro Bekasi Kota tanggal 12 April 2018. (knv/haf)