Balita usia 16 bulan itu bernama Natania buah hati dari Basirun (30) dan Apriyanti (30) warga Jl Kembang, Lorong Jelita, Kota Tembilahan, Riau. Balita itu mengalami gizi buruk karena keterpurukan ekonomi orang tuanya. Sudah usia 16 bulan Natania belum mampu menopang tubuhnya untuk belajar berjalan.
Siang tadi, Kamis (12/4/2018), Basirun kedatangan tamu yang tak diundang di rumahnya yang berdinding papan. Posisi rumahnya masuk ke gang yang berada di bagian dapur warga. Lewat lorong sempit itu, Kapolres Inhil, AKBP Christian Rony SIK bersama jajarannya menjenguk Basirun dan istrinya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua RT setempat, Boiman (65) yang turut mendampingi pihak kepolisian mengatakan, warganya itu tergolong keluarga miskin. Sehingga setiap kali ada pembagian beras miskin (raskin) Basurun selalu mendapat jatah.
"Basirun ini kerjanya hanya buruh parut kelapa di pasar. Kadang sehari katanya gajinya hanya Rp 40 ribu saja," kata Boiman.
Boiman menyebutkan, Basirun tinggal bersama istri dan anaknya juga ibunya, sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia.
"Ibunya Basirun tukang cuci pakaian ke rumah-rumah warga. Maaf, kalau istrinya postur tubuhnya kurang normal," kata Boiman.
Boiman mengakui, kemiskinan keluarga Basirun baru kali pertama mendapatkan perhatian dari pihak kepolisian. Satu sisi, Pemkab Inhil sendiri belum pernah mengunjungi keluar Balita kurang gizi itu. Padahal jaraknya rumah Basirun ini ke rumah dinas Bupati Inhil, hanya berjarak 400 meter saja.
"Nggak jauh kok (dari rumah dinas bupati) paling sekitar 400 meteran saja. Belum ada orang Pemda yang pernah berkunjung, ya baru Polres ini saja. Tadi saya turut mendampingi," kata Boiman.
(tfq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini