"Rusia bersumpah untuk menembak jatuh setiap dan seluruh rudal yang ditembakkan (AS) ke Suriah. Bersiaplah Rusia, karena rudal akan datang, bagus dan baru dan 'cerdas'!" tegas Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir Reuters, Rabu (11/4/2018).
Lebih lanjut, Trump mengecam sikap Rusia yang terus mendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kicauan bernada keras dari Trump ini diposting setelah pemerintah Rusia mengancam akan memberikan reaksi keras kepada AS, jika negara tersebut menyerang Suriah terkait tudingan melakukan serangan kimia. Rusia merupakan sekutu utama rezim Assad dan mengerahkan personel militernya di Suriah.
Dalam berbagai pernyataannya, termasuk yang terbaru dalam sidang Dewan Keamanan PBB di New York pada Senin (9/4) lalu, Rusia menegaskan tak ada serangan kimia yang terjadi di Suriah. "Tak ada serangan senjata kimia," tegas Dubes Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia.
Sidang darurat DK PBB tersebut digelar untuk membahas serangan senjata kimia di distrik Douma, Suriah pada Sabtu (7/4) lalu yang dilaporkan menewaskan puluhan orang termasuk perempuan dan anak-anak. Negara-negara Barat menuding rezim Assad sebagai dalang serangan di daerah kantong terakhir pemberontak di wilayah Ghouta Timur tersebut.
Ditegaskan Dubes Rusia Nebenzia bahwa para penyelidik dari badan pengawas senjata kimia global harus secepatnya pergi ke Suriah untuk menyelidiki tuduhan terkait serangan tersebut. Menurut Nebenzia, pakar militer, radiologi, biologi, kimia dari Rusia telah mendatangi lokasi dan tidak menemukan bekas serangan kimia. "Tak ada jasad-jasad yang ditemukan. Tak ada orang-orang yang keracunan di rumah sakit," tutur Nebenzia.
Sebelumnya, pemerintah Suriah juga membantah keras tuduhan menggunakan senjata kimia dalam serangan di Douma. Disebutkan Damaskus, kelompok teroris bernama Jaish al-Islam Takfiri yang dominan di Douma, sengaja mengulang tuduhan tersebut.
(nvc/rna)











































