"Ada kerja sama Ditjen Lapas dan Kemendag tentang fasilitas produk unggulan napi yang dihadiri presiden. Supaya bisa masuk pasar internasional," kata Yasonna di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 2016 peningkatan lebih setengah miliar dijual waktu pameran produk unggulan napi. Kita juga meraih medali terbanyak dan beberapa sistem yang kita bangun di pemasyarakatan. Ekspor unggulan kita dari sebelas lapas, diekspor ke beberapa negara. Kita tingkatkan karena termasuk sasaran kita," paparnya.
Selain produk unggulan yang dibuat narapidana, Yasonna menyoroti permasalahan narkoba kian marak. Ia mengatakan perbedaan hukuman bagi bandar dan pengguna narkoba menjadi program yang diprioritaskan oleh pemerintah untuk saat ini.
"Rehabilitasi penggunaan narkoba, pemisahan bandar dan pengguna. Kita selalu dikritik jaringan (peredaran narkoba) di lapas. Bandar yang ditengarai punya jaringan akan kita kirimkan ke Lapas Nusakambangan," tutup Yasonna. (yas/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini