Petisi Online Diluncurkan, Desak Jokowi Bentuk TGPF Kasus Novel

Petisi Online Diluncurkan, Desak Jokowi Bentuk TGPF Kasus Novel

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 17:25 WIB
Aksi di depan Istana agar pemerintah turun tangan dalam teror penyiraman air keras pada Novel Baswedan menemui titik terang (Foto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom)
Jakarta - Selain berunjuk rasa, massa yang beraksi di Silang Monas yang berhadapan dengan Istana meluncurkan situs petisi online. Petisi itu berisi dukungan untuk mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait teror penyiraman air keras ke Novel Baswedan.

"Petisi tersebut mendesak Presiden Joko Widodo segera membentuk TGPF kasus Novel," ucap salah satu orator melalui pengeras suara di lokasi, Rabu (11/4/2018).

Situs itu, tiktoknovel.com, berisi hitungan hari sejak teror pada Novel terjadi yaitu 11 April 2017. Hingga saat ini, sudah 365 hari berlalu dan pelaku teror tersebut belum diungkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, tampak rapper Ignatius Rosoinaya Penyami atau yang lebih dikenal dengan nama Saykoji turut beraksi. Dia unjuk gigi dengan menyanyikan lagu 'Sebelah Mata' yang dipopulerkan band Efek Rumah Kaca, tapi Saykoji menyanyikannya dengan gaya rap.

"Saya berharap supaya ini bukan diangkat sama teman-teman aktivis saja, tapi diangkat sama teman-teman yang lain. Kita juga harus peduli untuk memberantas korupsi," kata Saykoji.

Tampak pula salah satu anggota tim advokasi Novel, Haris Azhar, yang menyampaikan orasinya. Dia menyoroti evaluasi kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus Novel.


"Polisi itu berbicara melampaui apa yang mereka dapat dan lakukan," kata Haris.

Haris pun menyoroti bukti CCTV dan sketsa wajah yang telah didalami polisi. Haris menyebut ada sejumlah bukti CCTV yang belum diambil oleh polisi.

"Polisi sudah mengidentifikasi, tapi polisi belum mengambil. Dalam radius jarak tertentu itu ada CCTV yang belum diambil," ujar Haris.

"Kami menemukan informasi, yang paling mirip menurut saksi justru yang tidak dipublikasi. Yang dipublikasi sketsa yang tidak mendekati kemiripan," imbuh Haris. (nvl/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads