Novel: Ulang Tahun Teror Air Keras Coreng Nama Baik Polri

Novel: Ulang Tahun Teror Air Keras Coreng Nama Baik Polri

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 12:18 WIB
Novel Baswedan blak-blakan dengan detikcom soal setahun teror air keras. (Nur Indah Fatmawati/detikcom)
Jakarta - Kekecewaan Novel Baswedan memuncak. Kasus penyiraman air keras padanya tak juga terungkap meski seluruh informasi telah diberikannya pada kepolisian.

Novel menilai ada orang-orang tertentu di tubuh Korps Bhayangkara yang tidak serius menangani kasus itu. Dengan begitu, Novel menyebut mereka telah merusak nama baik Polri.

Saat ditemui detikcom di kediamannya pada Senin (9/4/2018), Novel memberi salah satu contoh bagaimana penyidik kepolisian bekerja menangani kasusnya--yang menurut Novel tidak benar. Contoh itu adalah rekaman CCTV tetangga Novel yang tidak dicek polisi. Padahal, menurut Novel, dari CCTV itu bisa didapatkan ke arah mana terduga pelaku penyerangan kabur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ternyata di sekitar rumah saya, di lingkungan tempat saya tinggal ini sebetulnya kan penyidik tahu, ke mana arah pelaku penyerangan saya itu lari. CCTV di sekitar itu mestinya diambil, tapi faktanya kan tidak," ucap Novel dalam blak-blakan dengan detikcom.

Menurut Novel, sistem kerja seperti itu tidak menunjukkan kepolisian sebagaimana mestinya. Novel yang berangkat dari kepolisian tentu tahu bagaimana penyidik kepolisian bekerja.

"Jadi hal-hal begini yang saya melihat, ini bukan kerjaannya penyidik Polri. Penyidik Polri harusnya nggak begini. Kalau penyidik Polri saya tahu betul, mereka-mereka bekerja dengan baik," tutur Novel.

"Kalau seperti ini, ini justru mencoreng nama baik polisi sendiri," imbuh Novel.

Novel mengalami teror air keras pada 11 April 2017. Sejak saat itu hingga setahun berlalu, polisi menyelidiki kasus itu dan tak menemui titik terang.

Pemeriksaan saksi hingga akhirnya memunculkan sketsa terduga pelaku teror air keras menjadi pencapaian polisi meski tak jua bermuara pada pengungkapan kasus. Novel pun kini menaruh harapan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Polisi Terus Mencari Pelaku

Terkait dengan kasus Novel ini, polisi menegaskan tetap berkomitmen mengungkap pelaku. Pencarian terus dilakukan.

"Kita tunggu saja, yang terpenting komitmen Polda Metro Jaya kita pastikan untuk mengejar pelaku," tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Rabu, 11 April 2018, ini, kasus Novel genap satu tahun. Terkait hal itu, Argo mengatakan penyelesaian suatu kasus berbeda-beda.

"Ada beberapa kasus di Jakarta, di Polda Metro, ada yang tiga tahun, ada yang dua tahun, ada yang enam bulan," tambahnya.

Meski demikian, Argo menegaskan penyidik terus bekerja untuk mengungkap kasus itu. Selain melakukan penyelidikan, informasi yang masuk ke hotline polisi ditelusuri.

"Tentunya segala macam informasi dari hotline, ada beberapa saksi tambahan. Kita akan terus masih mencari," tuturnya.




(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads