Kilas Balik Teror Air Keras Novel Baswedan Setahun Lalu

Kilas Balik Teror Air Keras Novel Baswedan Setahun Lalu

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Rabu, 11 Apr 2018 11:12 WIB
Novel Baswedan blak-blakan dengan detikcom soal setahun teror air keras. (Nur Indah Fatmawati/detikcom)
Jakarta - Tepat hari ini setahun yang lalu, dua orang berboncengan sepeda motor menyiramkan air keras dari gelas melamin ke wajah Novel Baswedan. Penyidik KPK itu--yang baru pulang dari salat subuh--mengalami luka bakar, terutama di kedua matanya.

Setahun berlalu dan kasus itu tak kunjung terungkap. Novel mengenang peristiwa yang menyebabkan kerusakan terparah pada mata kirinya itu.

Ditemui detikcom di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (9/4/2018), Novel mengaku pandangan matanya masih samar-samar. Dia mengatakan sebenarnya air keras yang disiramkan kepadanya tak hanya melukai kedua matanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Jadi mata saya pada saat diserang air keras, itu yang kena nggak cuma mata sebetulnya, mata dua-duanya, wajah, kulit wajah, terus hidung, cairan itu masuk ke dalam," kata Novel dalam blak-blakan kepada detikcom.

Dari kedua matanya yang terpapar air keras, mata kirilah yang paling parah. Kerusakan terhadap mata kiri itu mencapai 95 persen.

"Mata, yang paling utama ketika serangan air keras itu, selaput pelindung mata rusak, yang kiri bahkan masuk sampai di balik lensa mata. Kalau bicara persentase, kerusakan untuk yang kiri itu sampai 95 persen, jadi selaputnya terbakar. Untuk yang kanan, kerusakan selaput sampai 60 persen, agak lebih ringan," papar Novel.

Sempat dirawat di Jakarta, Novel saat itu diterbangkan ke Singapura. Dokter dari Singapore General Hospital saat itu, menurut Novel, mengupayakan agar selaput kornea mata Novel tumbuh alami, tapi ternyata bermasalah.

"Tapi ketika tumbuh ternyata kerusakan yang lain membuat tumbuhnya bermasalah. Dokter menyampaikan kalau dibiarkan akan buta keduanya. Oleh karena itu, dilakukan operasi melalui tahapan-tahapan, hingga saat ini mata kiri selesai dioperasi artificial cornea," kata Novel.

Kini, penglihatan Novel masih samar. Menurutnya, pandangan mata menjadi sempit. Novel mengatakan dokter berharap mata kirinya nanti dapat digunakan untuk membaca.


"Setelah operasi, yang kiri mulai bisa melihat, tapi tidak seperti orang memejamkan mata terus langsung bisa melihat, pandangan jadi sempit, tapi diharapkan yang kiri nanti untuk bisa membaca," tutur Novel.

Novel mengalami teror air keras pada 11 April 2017. Sejak saat itu hingga setahun berlalu, polisi menyelidiki kasus itu dan tak menemui titik terang.

Pemeriksaan saksi hingga akhirnya memunculkan sketsa terduga pelaku teror air keras menjadi pencapaian polisi, meski tak jua bermuara pada pengungkapan kasus. Novel pun kini menaruh harap pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). (dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads