Bupati Bandung Geram 41 Warganya Tewas Gara-gara Miras

Bupati Bandung Geram 41 Warganya Tewas Gara-gara Miras

Wisma Putra - detikNews
Selasa, 10 Apr 2018 21:31 WIB
Foto: Wisma Putra
Kabupaten Bandung - Bupati Bandung Dadang M Naser geram atas insiden tewasnya 41 warga Kabupaten Bandung gara-gara minuman keras (miras) oplosan. Dia pun tak segan-segan menindak tegas otak pelaku peredaran minuman laknat tersebut.

"Tunjukin tempat-tempatnya! Saya hukum yang jual. Setuju? Hukum masyarakat dan hukum pidana harus ditegakkan, kita cari otak dan dalang siapa yang mengoplosnya, harus sampai ke akarnya. Gak boleh dibiarkan seperti ini," kata Dadang saat berbincang dengan tokoh masyarakat di RSUD Cicalengka, Selasa (10/4/2018).

Dadang mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Bandung, Dandim 0609 Kabupaten Bandung, Satpol PP, kecamatan, desa, kelurahan dan warga Kabupaten Bandung untuk memberantas peredaran miras di Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi penanganan korban kami nyatakan KLB. Kejadian luar biasa, biasanya bencana alam, ini bencana moral. Bencana sosial yang harus disikapi oleh Pemkab Bandung di mana rumah sakit menggratiskan pengobatan kepada para korban," ungkapnya.

Dadang menyayangkan kejadian tersebut. Untuk itu, kata dia, Pemkab Bandung akan memantau terus perkembangan kasus tersebut.

"Saya tanya tadi kepada korban. Mau minum lagi ga? Enggak (kata korban). Kita pantau dan akan kita kumpulkan agar mereka tidak melakukan hal itu lagi," tuturnya.

Lebih lanjut Dadang berharap, kejadian tersebut menjadi contoh bagi warga Kabupaten Bandung lainnya agar tidak mengonsumsi miras.

"Meninggal 41, pasien lainnya masih di data dan masih ada yang berdatangan. Ini ada apa, minuman ginseng ini adalah minuman yang membahayakan dirinya," ujarnya.

Dadang pun berjanji akan mengerahkan mengerahkan Satpol PP dan aparat lainnya untuk melakukan sweeping miras. "Kami juga sudah sepakat dengan forum RW untuk melakukan pengawasan ketat, tangkapin itu para penjual," sambungnya.

Disinggung upaya memutus peredaran miras di Kabupaten Bandung, Dadang mengaku kesulitan. Sebab, dia kerap dikelabui para penjual miras.

"Ada yang back up, ada yang ngajegeran (backing). Usut siapa yang nge-back up, kejadian seperti ini siapa yang tanggung jawab. Saya mohon informasi, mana saja warung yang menjual, warung-warung yang menjual, siapa dalangnya, siapa otaknya, polisi sudah mengantongi dan beberapa orang sudah ditangkap," tambah Dadang.

Dadang berharap, kejadian luar biasa ini menjadi cermin bersama terutama para remaja, pemuda dan orang tua untuk waspada terhadap miras. Menurutnya, sudah jelas perda melarang menjual bebas miras.

Ribuan Miras Oplosan Disita

Sementara itu Satpol PP Kabupaten Bandung berhasil mengungkap peredaran miras dan telah mengamankan 1.000 jerigen miras jenis tuak dan 1.500 botol miras beragam merk.

Miras itu berhasil dikumpulkan dari berbagai penjual miras di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung. "Tadi malam kita operasi dengan Koramil dan Polsek. Dari 31 kecamatan, kurang lebih 10 kecamatan diamankan 1.000 jerigen tuak dan 1.500 minuman beralkohol berbagai jenis," kata Kasatpol PP Kabupaten Bandung, Usman Sayogi, di RSUD Ciclengka, Selasa (10/4/2018).

Usman mengungkapkan batang bukti miras tersebut sudah diamankan di Mako Satpol PP Kabupaten Bandung. Operasi itu dilakukan pasca adanya korban tewas akibat miras oplosan di Kabupaten Bandung.

Menurutnya, sebelum insiden miras oplosan yang menewaskan 41 orang, Satpol PP Kabupaten Bandung sudah melakukan operasi di sejumlah tempat.

"Kami berhasil mengamankan 125 jerigen tuak oplosan dari Cianjur yang hendak disalurkan ke Kabupaten Bandung," ungkapnya.

Usman menambahkan, keberadaan perda miras No 9 tahun 2008 dianggap masih memiliki keterbatasan. Sebab setiap melakukan penindakan kepada penjual, hukumannya ringan dan denda yang diberikan sangat kecil.

Halaman 2 dari 2
(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads