Tradisi unik Tawu Beji yang dilaksanakan oleh warga Desa Krendetan, Kecamatan Bagelen merupakan ritual bersih desa yang sudah berumur ratusan tahun dan dilaksanakan secara turun temurun. Tawu Beji sendiri memiliki arti menguras sendang yang bernama Sendang Beji.
"Jadi sendangnya itu ada dua, sendang kembar istilahnya. Terus sendangnya dikuras dibersihkan ramai-ramai," kata Kadus Deni Sulistyo (31) ketika ditemui detikcom di lokasi, Selasa (10/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam ritual Tawu Beji tersebut, warga juga sekaligus melakukan gogoh iwak atau menangkap ikan yang ada di sendang dengan menggunakan tangan kosong. Sebelum pelaksanaan Tawu Beji, warga juga melakukan kegiatan lain seperti bersih-bersih lingkungan termasuk makam desa.
Deni menambahkan, bahwa seluruh rangkaian ritual tersebut dilaksanakan selama tiga hari. Puncak acara yakni Tawu Beji dan kenduri bersama dilaksanakan pada hari terakhir dan bertepatan dengan hari Selasa Kliwon.
"Harinya kalau nggak Selasa Kliwon ya Jumat Kliwon yang penting masih masuk bulan Rajab. Kalau Gogoh Iwak itu sekaligus sebagai bentuk kegotong royongan. Warga percaya kalau dapat ikan banyak maka rejekinya akan lancar," imbuhnya.
![]() |
Salah seorang warga, Ponijo (50) yang ikut gogoh iwak mengaku senang. Selain ikut menjaga tradisi, ia pun bisa mendapatkan ikan yang akan dimasak untuk lauk nantinya.
"Alhamdulillah, dapat 4 kiloan ini, ikan lele. Mau dimasak nanti di rumah," ujarnya.
![]() |
Sementara itu, Harriet Elwin (49) turis asal Jerman yang datang mengaku terkesan dengan jalannya ritual tradisional itu. Menurutnya, tradisi tersebut merupakan ajang yang unik dan patut dilestarikan.
"Baru pertama kali lihat, di daerah lain kayaknya nggak ada. Unik dan lucu, ramai-ramai warga menangkap ikan. Ya meskipun saya turis asing tapi saya berharap agar warga setempat bisa menjaga dan melestarikannya," tutur Harriet. (sip/sip)