Korban bernama Sahroni (29) warga Desa Campaka, Kecamatan Cirinten, Lebak, Banten. Salah seorang kerabat korban, Suryadi (32) menyebut korban sempat mengantar penumpang dari Blok M, Jakarta ke Parungpanjang, Bogor. Setelah itu hilang kontak.
"Kami mengetahui peristiwa yang menimpa Sahroni dari media sosial, keluarga kehilangan kontak sejak Minggu 8 April lalu. Terakhir kabar itu Sahroni mengantar penumpang dari Blok M, Jakarta ke Parung Panjang, Bogor," kata Suryadi di RSUD Sekarwangi, Senin (9/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga menduga korban dirampok, hal ini diperkuat dengan hilangnya ponsel, dompet dan mobil jenis Daihatsu Terios bernomor polisi B 1933 KF. Namun untuk memastikan dugaan itu keluarga masih menunggu keterangan lengkap dari pihak kepolisian.
"Setelah dilihat, korban memang Sahroni. Dia berprofesi sebagai sopir taksi online Go-Car di wilayah Jakarta," lanjut dia.
Sementara itu, Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi belum mempercayai pengakuan dari Suryadi. Mereka masih menunggu kepastian dari tim dokter forensik dari RS Soekamto, Jakarta Timur.
"Terkait identitas mayat itu kami kroscek dulu. Memang ada yang sudah mengakuinya, tapi untuk kepastiannya nanti menunggu hasil autopsi," singkat Kapolsek Cikembar, AKP I. Dijubaedi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat pria tersangkut di bebatuan Sungai Cibatu, Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Minggu (8/4 ). Saat ditemukan, kondisi tangan dan kaki terikat lakban berwarna coklat, begitu juga matanya dilakban.
Informasi dihimpun, mayat pria berkaos merah itu ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB oleh warga setempat. "Ditemukan oleh warga yang akan ke sawah, lalu memberikan informasi ke saya. Posisinya nyangkut di batu, awalnya sempat dikira boneka," kata Danu, Kepala Desa Cibatu kepada wartawan di lokasi kejadian. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini