Dokter RS Medika: Novanto Ingat dari Mana Mau ke Mana

Dokter RS Medika: Novanto Ingat dari Mana Mau ke Mana

Faiq Hidayat - detikNews
Senin, 09 Apr 2018 14:21 WIB
Dokter RS Medika Permata Hijau, Nadia Husein Hamedan, bersaksi untuk kasus dr Bimanesh. (Faiq/detikcom)
Jakarta - Dokter RS Medika Permata Hijau, Nadia Husein Hamedan, menyebut eks Ketua DPR Setya Novanto masih ingat pada kecelakaan mobil di Jalan Permata Berlian, Jakarta. Novanto juga pingsan setelah kecelakaan mobil itu.

"Saya perkenalkan lalu wawancara, 'Bapak ingat kejadian dari mana mau ke mana? Duduk di mana?' Beliau ingat, dia juga bilang pingsan," ujar Nadia dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Senin (9/4/2018).


Hakim ketua Mahfudin lantas menanyakan tujuan yang akan dilakukan Novanto. "Memang mau mana ke mana?" tanya Mahfudin kepada Nadia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau ke MetroTV mau ke KPK. Pas kejadian pingsan sebentar, dia mengeluhkan kepala pusing," jawab Nadia.

Dokter spesialis saraf ini mengaku memeriksa Novanto setelah bertemu dengan dokter Bimanesh Sutarjo. Nadia diberi informasi bahwa pasien Novanto mempunyai riwayat pingsan dan trauma kepala.

Dia mengetahui Novanto di RS Medika Permata Hijau melalui grup WhatsApp rumah sakit. Dalam grup tersebut, pegawai RS berasumsi Novanto akan dirawat oleh Nadia lantaran merupakan dokter spesialis saraf.

"Kemudian dokter Bima persilakan saya periksa Setya Novanto. Setelah periksa, saya tentukan kesimpulan saya waktu itu dari ada riwayat trauma kepala, pingsan, pusing berputar-putar. Saya mendiagnosis cedera kepala ringan juga vertigo pascacedera kepala," kata Nadia.


Saat merawat Novanto, Nadia menyebut luka di tubuh eks Ketua DPR ini ada di bagian tangan dan leher. Namun ia tidak melihat benjolan seperti bakpao di kepala.

"Ada perban di kepala, luka mungkin di leher kanan tangan, kalau nggak salah tangan kanan," tutur dia. (fai/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads