"Semua orang menunggu sih. Termasuk saya pribadi dan partai-partai lain juga menunggu. Karena kan yang paling kans terbesar setelah Pak Jokowi ya, Pak Prabowo dari Gerindra," kata Wasekjen PKB Daniel Johan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).
Alasannya, pencapresan eks Danjen Kopassus itu diyakini menentukan arah peta politik Pilpres 2019. Calon presiden yang diusung Gerindra menjadi kunci penting bagi pencapresan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah apakah Pak Prabowo maju sendiri atau mengusung yang lain itu yang menjadi salah satu peta penting yang ditunggu oleh banyak partai," ujar anggota DPR yang duduk di Komisi IV itu.
Apakah dorongan Prabowo maju nyapres ini karena dinilai lebih mudah dikalahkan Jokowi?
"Nggak paham. Tapi kalau dari sisi survei kan Pak Prabowo nomor 2. Yang lain-lain kan, seperti Pak Gatot atau Pak Anies, kan di bawah," ucap Daniel.
"Tapi yang namanya peta politik bisa berubah kita nggak tahu. Yang paling objektif ya megang survei," imbuhnya.
Baca juga: Mencermati Kampanye '2019 Ganti Presiden' |
Luhut mengaku ada pembahasan mengenai agenda Pilpres 2019 saat bertemu Prabowo di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (6/4). Bahkan, dalam pertemuan itu, Luhut mendorong Prabowo maju nyapres.
"Ya (bahas pilpres), saya bilang Pak Prabowo 'maju (Pilpres 2019) saja'. (Jawaban Prabowo) 'ya', dia sedang mempersiapkan dirinya untuk maju," kata Luhut setelah menjadi pembicara dalam kegiatan Pelatihan Fungsionaris Partai Golkar di Hotel Red Top, Pecenongan, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4). (tsa/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini