"Elektabilitas Presiden Joko Widodo untuk 2019 kita lihat juga sangat baik. Kalau orang mengatakan perbandingan elektabilitas SBY 2007-2008 dan Jokowi 2017, simulasi 2 kandidat, kadang lembaga survei suka nakal dibikin 3 atau 10, ya nggak ketemu. Kita bikin 2 ya posisinya, Presiden Joko Widodo 64 persen pada waktu yang lalu, Presiden SBY 50 persen, artinya Presiden Joko Widodo leading," kata Luhut di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/4/2018).
SBY waktu itu merupakan petahana yang kembali mencalonkan diri untuk Pilpres 2009. Kondisinya serupa dengan Jokowi, yang juga ingin mencalonkan diri untuk kedua kali. Hasil survei elektabilitas Jokowi bisa dilihat di sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski diikuti tiga pasangan calon, Pilpres 2009 hanya berjalan satu putaran. Sebab, SBY-Boediono meraih suara signifikan dibandingkan dua pasangan lawannya. Kala itu, SBY-Boediono meraup suara 73.874.562 (60,80%) atau jauh meninggalkan lawannya, Megawati-Prabowo, yang meraih suara 32.548.105 (26,79%), dan JK-Wiranto dengan 15.081.814 suara (12,41%).
Pilpres 2009 memilih pasangan SBY-Boediono, Jusuf Kalla (JK)-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto. Meski hanya 3 pasang, sebelumnya sempat ada nama-nama tokoh yang masuk bursa capres, seperti Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Ketua MPR saat itu.
Begini hasil sejumlah survei menjelang Pilpres 2009:
I. National Leadership Center (NLC)
Periode: 18-29 Juli 2008
Metode: wawancara
Responden: 2.000 orang di 30 provinsi
Hasil:
Megawati: 28%
SBY: 27%
Prabowo: 11%
Sri Sultan HB X: 6%
Wiranto: 5%
Gus Dur: 4%
JK: 2%
II. Indonesia Research and Development Institute (IRDI)
Periode: 6-13 Oktober 2008
Metode: -
Responden: 2.000 orang di 200 desa di 33 provinsi
Hasil:
SBY: 33%
Megawati: 17,9%
Wiranto: 5%
Prabowo: 4,7%
HNW: 2,8%
Amien Rais: 2,69%
Gus Dur: 2,45%
Sultan HB X: 1,6%
Yusril Ihza Mahendra: 1,4%
Sutrisno Bachir: 0,6%
Sutiyoso: 0,45%
Rizal Mallarangeng: 0,15%
III. LP3ES
Periode: 1-10 Desember 2008
Metode: -
Responden: 2.490 orang di 33 provinsi
Hasil:
SBY: 38,1%
Megawati: 17,2%
Sri Sultan HB X: 9,2%
Prabowo: 7,9%
Wiranto: 5,2%
IV. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Periode: 10-22 Desember 2008
Metode: -
Responden: 2.200 di 33 provinsi
Hasil:
1. SBY: 43%
2. Megawati: 19%
3. Prabowo: 5%
4. Sultan: 5%
5. Wiranto: 3%
6. Hidayat Nurwahid: 2%
7. Amien Rais: 1%
8. Akbar Tandjung: 1%
9. Nama-nama lain: 4%
10. Belum tahu: 15%
V. Survei 4 Lembaga (CSIS, LP3ES, LIPI, dan Pusat Kajian Politik Fisip UI)
Periode: 9-20 Februari 2009
Metode: multistage random sampling
Responden: 2.957 di 150 desa se-Indonesia
Hasil:
SBY: 46%
Megawati: 17%
Sri Sultan HB X: 4,7%
Prabowo Subianto: 4,6%
Wiranto: 3,6%
Amien Rais: 2,2%
Hidayat Nur Wahid: 2,1%
Jusuf Kalla: 1,9%
VI. Lembaga Riset Informasi (LRI)
Periode: Juni 2009
Metode: -
Responden: 2.096 orang
Hasil:
SBY-Boediono: 33,2%
Mega-Prabowo: 20,2%
JK-Wiranto: 29,29%
VII. Lembaga Survei Nasional (LSN)
Periode: 1 - 5 juni 2009
Metode: -
Responden: 1.230 orang di 33 provinsi
Hasil:
SBY-Boediono: 62,5%
Mega-Prabowo: 14,2%
JK-Wiranto: 11,4%
VIII. Lembaga Survei Nasional (LSN)
Periode: 1-5 Juni 2009
Metode: -
Responden: 1.230 orang di 33 provinsi
Hasil:
SBY-Boediono: 62,5%
Mega-Prabowo: 14,2%
JK-Wiranto: 11,4%
IX. Swamedia Research dan Communication (SRC)
Periode: 19-26 Juni 2009
Metode: wawancara
Responden: 1.150 orang di 35 kabupaten/kota di Jateng
Hasil:
SBY-Boediono: 50,4%
Mega-Prabowo: 28,3%
JK-Wiranto: 4,7%
X. Lembaga Survei Indonesia
Periode: 30 Juni-2 Juli 2009
Metode: multistage random sampling
Responden: 3.100 orang dari 33 provinsi
Hasil:
SBY-Boediono: 63%
Mega-Prabowo: 21%
JK-Wiranto: 11%
Belum memilih: 5% (bag/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini