Saat Ratusan Anak di Lokasi Rawan Longsor Ikut Simulasi Bencana

Saat Ratusan Anak di Lokasi Rawan Longsor Ikut Simulasi Bencana

Pertiwi - detikNews
Minggu, 08 Apr 2018 16:52 WIB
Anak-anak mengikuti kegiatan simulasi bencana. Foto: Pertiwi/detikcom
Magelang - Ratusan siswa sekolah dasar di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang berlari-lari menuju halaman balai Desa Margoyoso. Mereka tengah mengikuti simulasi bencana tanah longsor, yang menggambarkan bagaimana upaya penyelamatan diri ketika bencana tersebut melanda.

Upaya pengenalan dini terhadap langkah penanganan ketika terjadi bencana itu dirasa perlu, mengingat Kecamatan Salaman masuk dalam salah satu daerah di Kabupaten Magelang dengan potensi tanah longsor tinggi.

"Kecamatan Salaman, khususnya Desa Margoyoso adalah salah satu daerah yang mendapat perhatian lebih karena potensi longsor yang tinggi. Selama empat tahun terakhir, ada sedikitnya 10 kali tanah longsor, baik skala kecil maupun besar," jelas Ketua Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Fortis Salaman, Priyo Wahyu Setiadi, di sela kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Margoyoso, Minggu (8/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priyo mengatakan, siswa SD memang menjadi sasaran dalam simulasi ini karena dinilai lebih efektif dibanding orang dewasa.

Salah satu bagian dari kegiatan simulasi bencana di Kabupaten Magelang.Salah satu bagian dari kegiatan simulasi bencana di Kabupaten Magelang. Foto: Pertiwi/detikcom

"Target kita memang anak-anak SD, karena mereka akan bercerita kepada orangtua dan lebih mengena. Daripada yang diberikan simulai orangtua, mereka belum tentu akan menyampaikan hal itu ke anak-anak," terang Priyo.

Di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, simulasi sekolah madrasah aman bencana ini rutin dilaksanakan setiap tahun mulai 2015 lalu.

"Dalam kegiatan ini, kita juga melibatkan para guru dan masyarakat di lingkungan sekitar. Termasuk juga melibatkan warga disabilitas, ibu hamil, dan lainnya. Target kita adalah bagaimana mereka mampu bekerjasama dalam penyelamatan saat terjadi bencana, terutama tanah longsor," katanya.

Saat Ratusan Anak di Lokasi Rawan Longsor Ikut Simulasi BencanaFoto: Pertiwi/detikcom

Priyo mengatakan, simulasi bencana untuk siswa SD ini bekerjasama dengan lembaga non pemerintah, Arbeiter-Samariter-Bund (ASB). Sejauh ini, ASB telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang untuk mendampingi 80 sekolah dan 4 desa tanggung bencana.

"Program sekolah madrasah aman bencana ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong kesiapsiagaan sejak dini," jelas Project Officer ASB, Wiwit Prasetyono.

Selain berupa simulasi penanganan bencana, program ini juga memberikan pelatihan kepada para guru untuk menyiapkan anak-anak ketika suatu saat terjadi bencana di sekolah. Serta memberikan pengetahuan tentang bagaimana menenangkan anak dengan trauma healing. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads