"Saya senang yang bersangkutan mengakui kedunguan dan meminta maaf. Karena sudah minta maaf komunikasi dengan saya ya saya maafkan," kata Ganjar usai deklarasi pemenangan di Kantor DPC PDIP Demak, Minggu (8/4/2018).
Ganjar pun menganggap persoalan sudah selesai dan tak perlu diperpanjang. "Karena saya tidak ada yang seperti diomongkan mereka. Ya saya anggap sudah selesai," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini, Ganjar meminta masyarakat Jateng tetap menjaga kerukunan dan tidak terprovokasi isu SARA.
"Bagaimana saya berpasangan dengan gus putra kyai masak kita melecehkan (azan). Kita saja berbicara membangun Jawa Tengah material spriritual jadikan satu," katanya.
Ia pun meminta agar masyarakat mengedepankan tabayun ketika mendapati isu di media sosial.
"Cara berfikirnya jangan sampai digeser ke kepentingan kelompok dan dikapitalisasi seolah-olah ini gaya-gaya penistaan, nggak. Masyarakat Jawa Tengah jangan percaya isu SARA, tabayun," tegasnya.
Pasangan Ganjar di Pilgub Jateng, Taj Yasin atau Gus Yasin menambahkan ada sekelompok orang berupaya memfitnah pasangan Ganjar-Yasin.
Gus Yasin dalam sambutannya menyatakan isu penistaan agama kepada Ganjar adalah fitnah. Namun ia meminta pendukung tidak balik menyerang dengan hal yang sama.
"Fitnah yang beredar adalah Ganjar-Yasin menista agama. Itu tidak benar. Mari kita jawab dan respon isu seperti itu secara bersih, santun. Jangan balas fitnah dengan fitnah," jelasnya.
Seperti diketahui puisi tersebut dibuat Gus Mus pada tahun 1987. Sejumlah tokoh seperti Mantan Menteri Desa dari PKB Marwan Jafar juga pernah membacakan puisi tersebut. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini