Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan di Lapangan Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/4/2018). Ada 3.063 sertifikat yang diserahkan.
"Sertifikat ini adalah tanda bukti hukum atas tanah yang bapak dan ibu miliki. Kalau sudah pegang ini nggak ada masalah. Orang datang bilang ini tanah saya, nggak jni tanah saya. Buktinya di sini. Ya sudah, orang lain nggak mau dan nggak bisa macam-macam karena pegangan hukumnya jelas," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan, program sertifikat tanah ini memang sengaja dia kebut. Pasalnya sebelum dikebut, masyarakat bisa menunggu waktu hingga lama untuk mendapatkan sertifkat tanah.
"Yang dulu itu seluruh Indonesia yang keluar hanya 500 ribu. Tahun kemarin Jawa Barat saja 590 sertifikat. Tahun ini 1.200 sertifikat akan diberikan ke masyarakat Jawa Barat," katanya.
Jokowi juga mengatakan dirinya telah memberikan target kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil untuk bisa mengebut penyelesaian sertifikat untuk rakyat. Jika target yang diberkan tak terpenuhi, maka sanksi pencopotan jabatan akan diberikan.
"Janjian kita ya pak menteri, kalau target yang saya beri tidak terpenuhi, bapak saya ganti. Pak Menteri saya ganti," kata Jokowi disambut tepuk tangan masyarakat.
Jokowi juga meminta bagi yang sudah mendapat sertifikat agar dijaga kondisi fisiknya dan difoto kopi. Sebab, jika terjadi kehilangan bisa dengan mudah untuk diurus.
Jokowi juga menjelaskan alasan dia mengebut program sertifikat tanah ini. Sebab setiap kali berkunjung ke daerah selalu diadukan persoalan sengketa lahan atau tanah.
"Kenapa ada program ini? Karena setiap saya ke daerah ke kampung, ke desa, selalu keluhannya yang masuk ke telinga saya masalah sengketa lahan , sengketa tanah. Di mana-mana ada. Antara masyarajat, anak dengan bapak, anak dengan ibu, banyak. Tapi kalau sudah pegang ini jadi jelas sekarang," jelas Jokowi.
(rjo/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini