Alasan Gerindra Tunda Deklarasi Prabowo: Khawatir Dikriminalisasi

Alasan Gerindra Tunda Deklarasi Prabowo: Khawatir Dikriminalisasi

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Sabtu, 07 Apr 2018 16:12 WIB
Arief Poyuono (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Selain belum mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019, Gerindra belum menyebut nama cawapres untuk ketua umum mereka itu. Jika cepat-cepat mengumumkan deklarasi dan cawapres Prabowo, Gerindra takut dikriminalisasi.

"Aneh juga kenapa Prabowo yang selalu didesak-desak untuk deklarasi. Lah, wong Joko Widodo yang udah punya cukup parpol aja nggak deklarasi-deklarasi kok. Ayo dong, Joko Widodo segera deklarasi dan tentukan cawapresnya," kata Waketum Gerindra Arief Poyuono kepada wartawan, Sabtu (7/4/2018).


"Kita tahu kok kalau kita cepat-cepat umumkan Prabowo dan cawapres dan parpol-parpol dan timsesnya yang akan mengusung Prabowo, nanti pasti ada kriminalisasi oleh pihak kompetitor kita dan itu pasti. Makanya, kita main tarik-ulur aja," imbuh Poyuono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Poyuono menegaskan Prabowo pasti dideklarasikan sebagai calon presiden. Soal kriminalisasi, Poyuono mengungkit contoh kasus partai yang disebutnya berwarna biru.

"Kalau sudah saatnya, nanti kita deklarasi dan langsung daftar. Nanti kayak parpol warna biru lagi yang udah mulai ketakutan kasus-kasus korupsinya dibongkar," tuding dia.


Terbaru, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno menyebut deklarasi Prabowo capres tak akan digelar dalam waktu dekat. Acara pengukuhan predikat capres 2019 untuk Prabowo disebut Sandi akan dilangsungkan pada Agustus 2018.

Bagaimana dengan sikap Prabowo sendiri soal deklarasi pencapresan dirinya? "Deklarasi itu kan kalau ada tiket, kan kalau ada tiket dan juga belum tentu situasi kan berkembang ya, kita berpikir positif, sabar-sabarlah, kita cari yang terbaik," kata Prabowo.

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads