PM Najib Bubarkan Parlemen, Mahathir: Goodbye Demokrasi

PM Najib Bubarkan Parlemen, Mahathir: Goodbye Demokrasi

Rivki - detikNews
Sabtu, 07 Apr 2018 03:32 WIB
Foto: Mahathir Mohamad gelar jumpa pers (Reuters)
Kuala Lumpur - Perdana Menteri (PM) Najib Razak resmi membubarkan parlemen Malaysia mulai 7 April besok. Tindakan ini dinilai eks PM Malaysia Mahathir Mohamad, sebagai politik kotor.

Dilansir Reuter, Sabtu (7/4/2018), Mahathir yang nantinya akan bersaing dengan Najib di pemilu Malaysia, menyebut pesta demokrasi di negeri jiran tersebut akan berlangsung tidak adil.

"Haruskah Najib memenangkan pemilihan ini melalui trik dan kecurangannya? Sebaiknya kita berikan selamat tinggal kepada demokrasi dalam pemilu yang ke 15, 16, 17," kata Mahathir dalam sebuah konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Video 20detik]




Mahathir sudah menduga langkah curang Najib dalam pemilu ke 14 ini adalah saat partai politik Mahatir diperintahkan untuk bubar sementara. Pembubaran itu disebabkan partai Mahathir gagal menyerahkan dokumen yang memadai untuk persyaratan pemilu.

Mahathir juga menyebut yang dilakukan Najib adalah langkah tirani. Dia menuduh Najib melakukan kecurangan untuk memenangkan pemilu dengan meneror lawan-lawannya.

Untuk diketahui, ada 14,9 juta pemilih terdaftar yang memiliki hak suara untuk memilih dalam pemilu mendatang di Malaysia. Pemilu terakhir di Malaysia digelar 5 Mei 2013, setelah parlemen dibubarkan pada 3 April.



Para pengamat politik setempat memprediksi pemilu paling cepat digelar akhir bulan April ini atau awal bulan Mei. Nantinya akan ada 222 kursi parlemen pusat dan 505 kursi parlemen wilayah yang akan diperebutkan dalam pemilu.



(rvk/rvk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads