"Kami melakukan rapat koordinasi tadi antara pimpinan Komisi I dengan pimpinan Baleg terkait progres dari RUU Penyiaran yang akan menjadi RUU Inisiatif DPR," kata Fadli di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari sekian banyak masalah itu sudah mengerucut tinggal sebetulnya satu-dua masalah saja. Jadi yang tadi didiskusikan adalah mengenai sistem ya, karena ada single mux, multimux, atau hybrid gitu ya," tuturnya.
Meski Komisi I telah menyepakati agar digunakan single mux, Fadli menyebut masih ada kemungkinan berubah. Sebab, masih perlu dipertimbangkan investasi dari perusahaan stasiun televisi swasta yang sudah berdiri sejak dulu.
"Di Komisi I sudah melalui keputusan single mux, tapi juga tidak menutup kemungkinan untuk (digunakan) hybrid. Karena ini juga harus menghargai investasi yang sudah dilakukan oleh banyak perusahaan-perusahaan TV swasta dan sebagainya," ujar Waketum Gerindra itu.
"Saya kira kesepakatan itu sudah ada, tinggal nanti teknisnya kita akan meminta juga keterangan dari pemerintah," imbuhnya.
Fadli menyebut pihaknya akan menggelar rapat bersama pemerintah, dalam hal ini Kominfo, pekan depan untuk membahas hal tersebut.
"Mudah-mudahan hari Selasa besok ini (bisa menggelar rapat dengan Kemkominfo). Jadi akan rapat sekali lagi untuk menentukan di masa sidang ini untuk dilanjutkan kalau sudah ada kesepakatan hal itu secepatnya," tutupnya. (yas/rvk)